kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Mengemas khasiat temulawak dalam wujud praktis


Rabu, 18 Agustus 2010 / 10:09 WIB
Mengemas khasiat temulawak dalam wujud praktis


Reporter: Anastasia Lilin Y | Editor: Tri Adi

Sejak zaman dulu kala, negeri ini sudah dikenal memiliki kekayaan dan keanekaragaman flora. Termasuk, beragam tanaman herbal yang bisa dimanfaatkan sebagai obat.

Salah satu tanaman yang cukup populer dan punya khasiat ampuh sebagai penyembuh penyakit adalah temulawak. Tanaman ini merupakan famili Zingiberaceae, yang awalnya banyak ditemukan di hutan.

Sebagai salah satu herbal, temulawak dipercaya bisa mengatasi berbagai penyakit. Seperti, gangguan lever, mencegah hepatitis, meningkatkan produksi cairan empedu, membantu pencernaan, mengatasi radang lambung dan gangguan ginjal.

Dulu, nenek atau kakek kita biasa menyerap sari temulawak dengan cara merebusnya lalu meminum airnya. Kini, ada cara mengonsumsi temulawak yang lebih praktis. Yakni, temulawak instan. Salah satunya, temulawak instan produksi UD Sidariz di Blora, Jawa Tengah.

Karjan, pembina UD Sidariz, mengatakan, kelompok binaannya memproduksi temulawak instan sejak 2006. Mereka menjual temulawak instan dalam tiga kemasan, Satu, kemasan saset yang berisi bubuk. Harganya
Rp 10.000 per pak yang berisi 10 saset. Dua, kemasan gelas plastik siap minum yang dijual dengan harga Rp 1.500 per kemasan. Tiga, kemasan botol ukuran 650 mililiter yang dibanderol Rp 20.000 per botol.

Untuk menjaga pasokan temulawak, kelompok usaha itu memiliki lahan temulawak seluas 32,75 hektare. Ini adalah wilayah hutan rakyat yang dikelola bersama Perhutani. "Temulawak ditanam di sela-sela pohon jati," kata Karjan.

Dalam sebulan, kelompok usaha ini mengolah 5 kuintal temulawak. "Omzetnya masih kecil," imbuhnya.

Pengenalan produk dan cara pemasaran merupakan salah satu kendala yang dihadapi kelompok usaha ini. Padahal, menurut Karjan, prospek minuman temulawak instan ini sangat bagus.

Buktinya, salah satu perusahaan jamu berniat membeli produknya. "Jika spesifikasi yang diminta bisa kami penuhi maka kami akan memasok ke sana," katanya.

Keyakinan akan cerahnya prospek bisnis ini pula yang membuat Lilik Indrawati menekuni bisnis temulawak instan. "Banyaknya orang beralih ke obat-obatan herbal ini, menyebabkan permintaan temulawak berdatangan," ujarnya.

Lilik memasarkan temulawak instan dengan merek Temulawak Prima Herba, yang diproduksinya di Solo. Ia memasarkan produknya lewat internet, sehingga jangkauan pasarnya cukup luas. "Permintaan datang hampir dari seluruh Indonesia," katanya.

Tak heran, saban bulan Lilik mampu meraup omzet Rp 30 juta-Rp 40 juta dari bisnis ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×