kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.508.000   10.000   0,67%
  • USD/IDR 15.930   -61,00   -0,38%
  • IDX 7.161   -18,95   -0,26%
  • KOMPAS100 1.099   -4,14   -0,38%
  • LQ45 870   -5,26   -0,60%
  • ISSI 220   0,76   0,35%
  • IDX30 444   -3,06   -0,68%
  • IDXHIDIV20 537   -1,65   -0,31%
  • IDX80 126   -0,49   -0,39%
  • IDXV30 134   -0,51   -0,37%
  • IDXQ30 148   -0,38   -0,26%

Mengenal UMKM Kopi Banyuatis, Kopi Khas Bali Binaan BNI


Kamis, 12 September 2024 / 19:03 WIB
 Mengenal UMKM Kopi Banyuatis, Kopi Khas Bali Binaan BNI
ILUSTRASI. BNI Xpora menfasilitasi lima produk UMKM kopi mengikuti Amsterdam Coffee Festival 2024 pada 4-6 April 2024 di Westergas, Amsterdam.


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Dina Hutauruk

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) terus melakukan dukungan dan pendampingan terhadap pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Bank pelat merah tersebut membantu pelaku UMKM untuk bisa naik kelas. 

Salah satu UMKM binaan BNI yang terbilang sukses adalah Kopi Banyuatis.  Kopi ini mudah ditemukan dan dijual sebagai salah satu oleh - oleh khas Bali yang banyak dicari wisatawan.

Kopi Banyuatis merupakan salah satu kopi kemasan di mana biji kopinya berasal dari Desa Banyuatis, Kawasan Bali Utara, Pulau Bali, tepatnya di Desa Pemaron. Kopi Banyuatis didirikan sejak tahun 1975 oleh Ketut Englan yang merupakan ayah dari Gede Pusaka Harsadena yang saat ini mengelola UMKM tersebut.

Di bawah bendera CV Pusaka Bali Persada, kopi Banyuatis ini sempat menerima penghargaan Paramakarya dari Wakil Presiden Jusuf Kalla di tahun 2017. UMJKM ini menjadi  nasabah BNI sejak 2014 yang saat ini memiliki usaha di tiga lokasi  di Bali.

Baca Juga: Cara Mudah & Syarat Pengajuan KUR BRI Online, Kuota KUR 2024 Sisa Rp 84,4 T

Gede Pusaka mengaku, bisnisnya sempat mengalami penurunan penjualan pada masa pandemi Covid-19, namun berhasil bangkit kembali dengan peningkatan pendapatan pada 2022 dan 2023. “Itu merupakan masa di mana kami harus bertahan dan berjuang sampai akhirnya kami bisa bangkit kembali,” ujar dia dalam keterangannya, Kamis (12/9).

Menarik waktu ke belakang, awalnya Kopi Banyuatis hadir pada tahun 1800-an atas nama Jro Dalang Gelgel (alm), petani kopi dari Banyuatis yang menanam kopi di desanya dan pada tahun 1950-an Putu Dalang melanjutkan penanaman kopi yang dirintis oleh sang ayah Jro Dalang. 

Saat ini, Gede Pusaka telah memiliki fasilitas berupa pabrik kopi dan gudang dengan kapasitas 150 tons dan tiga outlet pemasaran, kantor operasional, 38 kendaraan operasional, dan 36 karyawan  yang terdiri dari 31 sales, empat admin, dan satu supervisor.

Gede Pusaka menyebutkan, pemasaran produknya dilakukan melalui offline 70% (tiga outlet) dan online 30% (Intagram @kopibanyuatisofficial dan website di https://kopibanyatis.com). 

Tak hanya itu, Kopi Banyuatis juga dipasarkan melalui kerja sama dengan store seperti Circle K, Alfamart, Clandys, Coco Mart, dan Indomaret. Saat ini, UMKM tersebut tengah memperluas jangkauan pasar hingga ke luar Bali dengan promosi yang gencar di website dan Instagram.

“Terima kasih kepada BNI yang telah memberikan bantuan pendanaan melalui KUR, semoga ini bisa menjadi modal kami untuk terus mengembangkan bisnis ke depan,” kata Gede Pusaka.

Baca Juga: Ekosistem Digital BNI Semakin Berkembang

Anggota Komisi XI Siti Mufattahah memuji kinerja BNI yang telah berupaya membangkitkan semangat pelaku UMKM agar tetap bertahan di tengah kondisi bisnis yang sedang meredup. Melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan BNI Wirausaha (BWU), BNI telah memberikan denyut nadi bagi kelanjutan bisnis UMKM di Indonesia.

Untuk itu, kata Siti, pihaknya akan terus mendukung upaya BNI dalam meningkatkan pembiayaan bagi UMKM di Indonesia. “Semoga upaya yang dilakukan BNI akan mendorong UMKM di Indonesia bisa bersaing di kancah global,” kata Siti.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×