Reporter: Tri Sulistiowati | Editor: Johana K.
KONTAN.CO.ID - Bak berlian, semakin dipoles semakin bersinar. Itulah yang terjadi di Desa Pujon Kidul, Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang, Jawa Timur.
Sejak menjadi desa wisata pada 2012 lalu, pamor desa yang kaya akan potensi alam ini semakin moncer. Tak hanya menyedot perhatian para turis lokal, tapi juga turis mancanegara.
Cafe Sawah di tengah-tengah area persawahan hortikultura menjadi ikonnya. Saung-saung tertata apik berpadu dengan beberapa petak sawah sayuran, kolam ikan dan kolam bebek menambah keasriannya.
Wisatawan pun banyak menghabiskan waktu di sini menjelang senja. Sebab, pemandangan akan semakin eksotis dengan warna langit jingga.
Selain itu, Desa Pujon Kidul juga menawarkan beragam aktivitas keluarga. Mulai dari petik stroberi, petik apel, berkuda, paintball, panahan, sampai berkeliling desa dengan motor trail.
Pengunjung juga bisa menjajal memerah susu, bercocok tanam, belajar tari, melalui paket wisata edukasi yang disediakan. Tarifnya mulai Rp 15.000 atau sesuai paket yang diambil.
Desa wisata ini menempati lahan seluas 323 hektar. Terbagi menjadi tiga dusun, yakni Dusun Maron, Krajan, dan Tulungrejo. Sekitar 65% areanya adalah persawahan, sehingga mata pencaharian utama warga adalah petani sayuran dan peternak.
Seluruh kegiatan wisata dan lainnya bernaung pada Badan Usaha Milik Desa (BUMDES). Kini, ada enam unit usaha yang dijalankan BUMDES, yakni pengelolahan air bersih, wisata, dan pengolahan keuangan.
Selain Cafe Sawah, ada juga deretan kios di sana. Kios-kios itu menjual aneka makanan dan minuman, serta buah dan sayuran segar.
Bila ingin berkunjung, sebaiknya menumpang kendaraan pribadi, karena tak ada angkutan umum melewati desa ini. Meski begitu, ojek motor selalu siap sedia di jalan utama. Sekedar info, jarak desa wisata Pujon Kidul dari jalan utama sekitar tiga sampai 4 kilometer.
Masuk desa wisata ini, setiap pengunjung harus membayar tiket senilai Rp 10.000 per orang. Tiap tiket bisa ditukar kupon senilai Rp 5.000.
Udi Hartoko, Kepala Desa Pujon Kidul mengaku sengaja membuka diri sebagai desa wisata untuk membuat desanya mandiri dengan memanfaatkan potensi alam yang ada. Selain itu, juga menjadi proyek pemanfaatan dana desa yang dikucurkan oleh pemerintah. "Pada semester pertama 2018 pendapatan asli desa (PAD) kami mencapai Rp 681 juta," katanya pada KONTAN.
Rata-rata pengunjung di akhir pekan bisa mencapai 2.500 sampai lebih dari 5.000 orang. Sedangkan untuk hari biasa jumlah pengunjung sekitar 600-700 orang. Bahkan, bukan hanya pengunjung perorangan tapi desanya juga banyak dikunjungi wisatawan mancanegara dari China, Korea Selatan, Malaysia dan Singapura dalam bentuk grup.
(Bersambung)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News