kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45894,35   -3,67   -0.41%
  • EMAS1.308.000 -0,76%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Menggali potensi alam jadi desa wisata (2)


Minggu, 16 Desember 2018 / 06:45 WIB
Menggali potensi alam jadi desa wisata (2)


Reporter: Tri Sulistiowati | Editor: Johana K.

KONTAN.CO.ID - Berakit-rakit ke hulu, berenang-renang ketepian. Bersakit-sakit dahulu bersenang-senang kemudian. Peribahasa itu tepat menggambarkan kisah warga Desa Pujon Kidul, Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang, Jawa Timur dalam mewujudkan impiannya membuat desanya sebagai destinasi wisata dan edukasi. 

Kisah ini berawal dari saat Udi Hartoko mencalonkan diri sebagai Kepala Desa tahun 2011 lalu. Ia mengusung visi misi memanfaatkan potensi alam, budaya, perternakan, dan ekonomi untuk meningkatkan kesejahteraan warga. 

Gayung bersambut, Udi pun terpilih menjadi Kepala Desa Pujon Kidul. Tak ingin menunda-nunda, dia langsung mengajak warga untuk bekerjasama. Udi pun harus bekerja keras lantaran sebagian besar warganya adalah petani dan peternak yang belum mengetahui tentang desa wisata. 

"Paling sulit menularkan dan menjelaskan konsep desa wisata, kami sering berkumpul untuk musyawarah," kata Udi. 
Dengan bantuan para pemuda desa, Udi menyusun konsep dan mempersiapkan segala fasilitas untuk membuka desanya sebagai tempat wisata edukasi. Mereka sepakat menyasar pelajar sebagai target utamanya.

Tahun 2012, tamu pertama datang dari satu sekolah di Gresik, Jawa Timur. Tidak hanya menjelaskan tentang konsep desa wisata, Udi dan warga juga mengajak para siswa melakukan aktivitas bertani dan berternak. 

Namun, menginjak tahun kedua, justru muncul keresahan dari tim internal. Ada kepentingan-kepentingan politik yang ingin dibawa ke sana, mengingat saat itu ada pemilihan umum (pemilu) Presiden dan Wakil Presiden. Panasnya suasana memicu perkelahian secara fisik, hingga berimbas pada perpecahan tim.

Untungnya, krisis mereda seiring selesainya pemilu. "Kejadian tersebut rupanya membuat hubungan warga semakin kuat dan beruntungnya dinas pariwisata Kabupaten Malang memberikan tawaran untuk pelatihan," ceritanya. 

Tahun 2015 menjadi titik awal baru untuk Desa Wisata Pujon Kidul. Berbekal pelatihan, mereka mulai membenahi pengelolahan desa wisata dengan membuat Badan Usaha Milik Desa (BUMDES). Para petani, peternak, pemuda dan ibu rumah tangga pun diajak bekerjasama untuk membuat paket wisata serta menjadi fasilitator untuk seluruh kegiatan wisata edukasi. 

Tahun 2016, pemda menyuntikkan dana sekitar Rp 60 juta untuk membangun Cafe Sawah. Tujuannya, untuk menggiring minat para wisatawan perorangan dan juga korporasi. Sebelumnya, pengunjung mereka hanya kelompok pelajar dari berbagai sekolah.

Sesuai harapan, resto dengan konsep alam ini viral di media sosial dan berhasil menjaring ratusan hingga ribuan pengunjung. Tahun 2017 pemerintah kembali mengucurkan dana Rp 150 juta untuk pengembangan lokasi.

Udi mengaku kunci kesuksesan desanya adalah masyarakat. Makanya, sejak awal, dia memberikan ruang sebesar-besarnya pada warga untuk terlibat dalam pembangunan desa. Ide-ide kreatif warga pun kian deras bermunculan seiring rasa cinta dan bangga akan kampungnya. 

Udi juga sistem manajemen satu pintu melalui BUMDES dan laporan yang transparan. Sehingga, semua warga dapat melihat laporan keuangan, kemajuan,dan target.            

(Bersambung)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Terpopuler
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×