kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Menggandeng mandor menggarap proyek barengan


Sabtu, 20 April 2019 / 11:40 WIB
Menggandeng mandor menggarap proyek barengan


Reporter: Venny Suryanto | Editor: Markus Sumartomjon

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Salah satu perusahaan yang bergerak di bidang layanan jasa mandor borongan jasa konstruksi pembangunan, pemeliharaan, maupun desain adalah Mandor.id. Aplikasi ini membantu konsumen dalam memproyeksikan maupun merealisasikan rumah impian dan mempertemukan dengan para mandor bangunan.

Mandor.id menyediakan layanan desain, membangun, dan renovasi. Usaha rinisan ini juga menyediakan jasa untuk menghitung rancangan anggaran bangunan dan bahan material yang dibutuhkan. Ada juga layanan konsultasi untuk merealisasikan rumah impian Anda.

Layanan konsultasi merupakan konsultasi gratis guna mengedukasi konsumen yang ingin mendirikan bangunan. Konsumen bisa diakses layanan lewat video call, sehingga lebih praktis dan dan tepat sasaran.

Rudi Otomo, Chief Executive Officer (CEO) Mandor.id menjelaskan, start up yang ia rintis menyediakan jasa tukang untuk merenovasi rumah sesuai keinginan konsumen. Hingga saat ini ia sudah menggandeng sekitar 10 mitra kepala tukang alias mandor. Satu kepala tukang bisa membawahi sekitar 10–15 pekerja di lapangan.

Karena jumlah mandor masih terbatas, Mandor.id baru bisa melayani wilayah pulau Jawa khususnya Jabodetabek, Lampung, Yogyakarta, Lombok, dan Bali. Sejak berdiri hingga saat ini Mandor.id, mengarap tiga proyek sampai lima proyek saban bulannya.

Rudi menargetkan sepanjang tahun 2019 bisa menggarap sekitar 5 sampai 10 proyek perbulannya.

"Kami tetap melakukan pemasaran baik secara konvensional dan digital, mulai dari door to door marketing dengan office visit, mengikuti pameran, serta mengikuti akselerator agar bisa mencapai target tersebut," jelas Rudi kepada KONTAN.

Mengenai sistem penghasilan dari start up ini, ia menjelaskan setiap ada proyek masuk, Mandor.id menggunakan sistem bagi hasil atau komisi dengan mitra kepala tukang. Penghitungannya, dari total bujet proyek, sebesar 50% untuk material bahan baku proyek, sementara jatah mitra mandor sekitar 40%, sedangkan bagian Mandor.id sekitar 10%–15%.

Untuk mengembangkan bisnis ini, Rudi akan melakukan rekrutmen mitra tukang atau mandor. Tak hanya itu, agar bisa lebih efisien dalam menggarap proyek serta memperluas pasar, Mandor.id juga mengaku tengah mencari mitra vendor penyuplai bahan bangunan.

Agar bisa menjaring mitra tukang yang berkualitas, pihaknya akan mengadakan pelatihan, atau workshop sekaligus sertifikasi bagi tukang.

Pekerjaan ini akan dilakukan di beberapa daerah di Indonesia. Pelatihan dan sertifikasi ini untuk mengatasi masalah minimnya skill tukang yang berasal dari daerah. "'Dengan workshop dan sertifikasi, kami berharap para tukang di daerah bisa meningkatkan value mereka," ujarnya.

Soal permodalan, Rudi mengaku hingga kini belum mendapat pendanaan dari investor. Dana yang dikeluarkan untuk pengembangan Mandor.id masih menggunakan dana pribadi Rudi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×