kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45917,00   -18,51   -1.98%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Menggandeng truk mengangkut rezeki via aplikasi


Sabtu, 03 Agustus 2019 / 12:00 WIB
Menggandeng truk mengangkut rezeki via aplikasi


Reporter: Ratih Waseso | Editor: Markus Sumartomjon

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bisnis logistik hingga kini masih terus tumbuh di pasar domestik. Berdasarkan riset bertajuk Indonesia Freight and Logistics Market - Growth Trends and Forecast dari Mordor Intelligence, pertumbuhan bisnis sektor logistik di Indonesia sampai dengan tahun 2024 nanti bisa mencapai 13% sampai 15% per tahun.

Melihat prospek tersebut, mulai terlihat banyak ragam bisnis logistik tumbuh di Tanah Air. Termasuk juga penyedia jasa aplikasi logistik khususnya truk seperti Logisly.

Aplikasi ini mulai beroperasi sejak April 2019 dan menyajikan layanan yang diklaim berbeda dengan aplikasi sejenis.

Baca Juga: LoGan menargetkan pengiriman logistik lebih cepat melalui aplikasi

Roolin Njotosetiadi, Co Founder dan Chief Executice Officer Logisly memaparkan, aplikasi ini, bukan berarti akan menyediakan truk yang bisa mengirim misalnya keripik ke kota Semarang. Tapi, memberi arahan kepada pengirim (shipper), jasa pengangkut (truk) mana yang paling dekat bisa memenuhi kebutuhan pengiriman barang mereka. "Jadi kami mencari yang sesuai dengan kebutuhan shipper dan transporter (jasa pengangkut)," kata wanita asal Surabaya ini kepada KONTAN saat peluncuran resmi Logisly, Rabu (31/7).

Baca Juga: Logic Nesia mencari peruntungan dari kesulitan mengirim barang

Meskipun baru berjalan hampir empat bulan, Logisly mengklaim sudah menggandeng 100 perusahaan jasa transportasi berbasis truk dari Jakarta, Semarang dan Surabaya. Mayoritas pebisnis UKM di bidang jasa angkut dengan kapasitas moda transportasi mencapai 5.000 truk. Sedangkan untuk pihak pemakai (shipper) ada sekitar 60 perusahaan.

Hasilnya, sampai saat ini Logisly sudah mendapat orderan angkutan lebih dari 1.000 orderan yang berasal dari ragam usaha. Mulai dari pebisnis online, perusahaan konsumer, jasa angkutan kontainer, barang konstruksi dan angkutan sembako. Adapun lokasi pengiriman sekitar 40% masih di sekitar Jabodebatek, dan 30% lintas Jawa, sisanya ke Sumatra, Bali dan Lombok.

Baca Juga: Penuhi kebutuhan konsumen, Deliveree luncurkan truk CDD long

Sayang, Roolin tidak merinci sistem bisnis dari aplikasi ini. Yang jelas, layanan di aplikasi adalah business to business dengan ragam pilihan truk. Mulai dari ukuran kecil hingga truk trailer serta tronton bak terbuka sesuai dengan pilihan pengguna.

Untuk pengembangan bisnis, start up ini akan menambah fitur layanan dari yang sudah ada seperti real time tracking dan invoice digital. Salah satunya multi drop (pengiriman beberapa titik) pada akhir tahun ini. "Ada juga flow container, dan fitur selalu tambah," katanya.

Dengan banyak fitur di aplikasi ini, Roolin pun menargetkan dua tahun ke depan sudah bisa menggandeng 1.000 perusahaan transportasi dan 1.000 klien atau pengguna.

Ady Putra Bangun, Co-Founder and CEO Trukita makin semangat dengan adanya pesaing di layanan angkutan truk. Mulai tahun depan, Trukita akan perluas layanan ke ragam daerah serta tambah fitur layanan seperti multi drop dan multi pickup.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×