Reporter: Elisabeth Adventa | Editor: Johana K.
KONTAN.CO.ID - Sejak muncul tren sepeda motor modifikasi custom, limbah sparepart jenis motor tertentu ikut laris manis diburu para penggemar motor custom. Ada dua jenis motor yang limbah sparepart-nya bisa digunakan kembali, yakni motor gede (moge) dan motor trail. Menggarap bisnis jual beli limbah sparepart motor inilah yang ditekuni oleh Akip Muhenky asal Alam Sutera, Tangerang Selatan, Banten sejak 2012 lalu.
Awalnya, Akip punya bengkel motor biasa. Lalu sejak 2011, muncul tren motor modifikasi yang merombak bodi motor dan mengganti sparepart. "Dari situ, saya kepikiran untuk jual sparepart trail dan moge bekas," tutur Akip, pemilik Kips Motor.
Ia mendapatkan pasokan limbah moge dan motor trail dari dalam negeri maupun luar negeri. Tak tanggung-tanggung, ia bahkan mengimpor langsung dari Amerika, Jepang, dan China untuk memenuhi permintaan pelanggan. Sedangkan pasokan limbah sparepart lokal ia dapatkan dari sekitaran Jakarta dan Bekasi.
Pelanggan Kips Motor datang dari hampir seluruh kota di Indonesia, seperti Jakarta, Bandung, Medan, Aceh, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, sampai Jayapura. Bahkan Akip mengatakan, dirinya beberapa kali pernah mendapat pesanan dari luar negeri seperti Malaysia dan Singapura.
Jenis motor yang biasanya dipadukan dengan limbah sparepart moge adalah motor–motor jenis sport bermesin 250 cc dan 400 cc. Sedangkan, limbah motor trail untuk kapasitas mesinnya 100 cc sampai 250 cc.
Karena digunakan sebagai pelengkap modifikasi, jadi cuma sparepart bagian tertentu saja yang digunakan. "Kebanyakan yang dicari itu seperti shockbreaker bagian depan, swing arm dan velg,” jelasnya.
Meski tergolong barang bekas, harga limbah sparepart moge dan motor trail masih cukup tinggi, mulai dari Rp 50.000 sampai Rp 850.000 untuk komponen kecil seperti baut, selang, master rem depan, dan sebagainya. Untuk komponen besar seperti velg, swing arm, knalpot, shockbreaker dan sebagainya, mulai Rp 2,5 juta hingga puluhan juta.
Akip mengakui, pasar limbah sparepart di tanah air masih sangat potensial. Apalagi sejak motor custom mulai naik daun. Dari berbisnis aneka limbah sparepart, Kips motor bisa mengantongi omzet hingga ratusan juta rupiah saban bulannya. Akan tetapi, ia menuturkan tidak semua bengkel punya keahlian untuk memodifikasi motor lokal dengan limbah sparepart moge dan motor trail.
“Karena ukuran sparepart-nya berbeda, jadi harus dipotong dan disesuaikan dengan ukuran motor lokal. Hanya bengkel tertentu saja yang bisa pas kalau memotong. Kebanyakan bengkel itu ada di Pulau Jawa,” ungkap Akip.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News