kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Menggigit gurih cuan kentang goreng


Jumat, 06 Oktober 2017 / 11:20 WIB
Menggigit gurih cuan kentang goreng


Reporter: Tri Sulistiowati | Editor: Johana K.

KONTAN.CO.ID - Saat sibuk dan tak mau repot makan nasi, kentang goreng kerap jadi pilihan pengisi perut. Selain itu, kentang goreng juga banyak dikonsumsi sebagai camilan. Rasanya yang gurih, cocok menjadi teman bersantai kala sore dan malam hari.

Alhasil, peluang bisnisnya terbuka lebar. Fathurohman Ghozali pun menangkap peluang ini dengan mendirikan Mr Big Fries pada 2009 lalu di Surabaya, Jawa Timur.  

Mendapat sambutan bagus dari pasar, Fathur pun terus menambah gerainya. Bahkan, pada 2012 dia mulai membuka tawaran kemitraan. Kini, ada tujuh gerai pribadinya dan 43 gerai mitra. Lokasi persebarannya masih terbatas di Jawa Timur.

Menyasar konsumen kelas menengah kebawah, harga produknya dipatok cukup ramah di kantong, yakni Rp 8.000 hingga Rp 13.000 per porsi. Menunya pun beragam, selain kentang goreng, Fathur juga menyediakan jamur goreng.

Ia menyiapkan delapan perasa bubuk, seperti balado, rumput laut, dan barbeque. "Kami juga menggunakan bahan berkualitas dan higienis sehingga, aman untuk dikonsumsi serta tidak kalah dengan produk kelas atas," katanya pada KONTAN, Rabu (13/9).

Mr Big Fries menawarkan kemitraan dengan investasi awal Rp 17 juta. Dengan modal tersebut, fasilitas yang didapatkan mitra adalah satu unit booth, perlengkapan memasak, bahan baku awal 100 porsi, branding, pelatihan dan tambahan perlengkapan lainnya.

Agar kualitas produk terjaga serta rasa tidak berubah maka, mitra wajib membeli bahan baku utama dari pusat.

Berdasarkan perhitungannya, dalam waktu dua sampai tiga bulan mitra sudah dapat balik modal. Dengan catatan, saban bulannya dapat mencapai total penjualan Rp 15 juta. Setelah dikurangi biaya bahan baku dan operasional, porsi keuntungan bersih yang didapatkan mitra masih sekitar 50% dari omzet.

Untuk meraih target tersebut, strategi penjualannya dengan memberikan promosi seperti bandling produk atau bonus produk. Untuk meningkatkan brand image, dia menggunakan media sosial seperti Facebook dan Instagram.  

Sepanjang tahun ini, Fathur menargetkan bisa mengoperasikan sekitar 55 unit. Kecil nya target ini dipengaruhi rendahnya daya beli serta minat investasi pasar saat ini. "Tapi potensinya masih  bagus ke depan," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×