Reporter: Teodosius Domina | Editor: Roy Franedya
Pilihan jenis kudapan di tanah air makin beragam dengan masuknya camilan dari luar negeri. Seperti dimsum misalnya. Makanan khas Negeri Bambu ini meski sudah lama beredar di tanah air, peminatnya selalu ada. Itu sebabnya masih saja ada merek-merek anyar yang bermunculan.
Salah satunya adalah Keep Eating Dimsum besutan Puput Pri Kusumawijaya. Dia mulai menjajal usaha ini pada Februari tahun lalu. Saat ini ia telah mengelola tiga gerai. Agar sayap usahanya kian luas, baru-baru ini ia menawarkan kemitraan. Untuk sementara ini target mitranya baru di sekitar Jabodetabek.
Paket investasi yang ditawarkan senilai Rp 7,5 juta. Mitra akan mendapatkan fasilitas gerobak, banner, dandang, peralatan usaha, kompor dan 100 porsi dimsum untuk di awal. "Pengadaan tabung gas diusahakan sendiri oleh mitra," katanya.
Puput tidak mengutip biaya lainnya seperti biaya royalti. Mitra usaha juga boleh menggunakan merek Keep Eating Dimsum atau tidak. Meski demikian ia mewajibkan mitranya untuk membeli bahan baku dari pusat.
Soal rasa menu, Puput menawarkan enam pilihan yaitu smoke beef, udang, kepiting, jamur, dan telur puyuh. Harga jual menu rata-rata Rp 10.000 per porsi. Untuk di tempat lain seperti kantin kampus, food court, biasanya harga tiap porsi bisa mencapai Rp 12.000 hingga Rp 15.000 per porsi.
Lantaran bahan baku dari pusat, mitra tinggal mengukus lalu membungkus saja. Dia mengklaim, kelebihan produknya dari bahan baku yang diolah sendiri bisa tahan hingga tiga minggu hingga sebulan jika diletakkan di dalam freezer. Selain itu, citarasa yang lebih nikmat.
Rata-rata penjualan di tiap gerai miliknya mencapai 60 porsi per hari. Jika dihitung-hitung, omzet bisa mencapai jutaan hingga belasan juta sebulan. "Setelah dikurangi biaya-biaya operasional, keuntungan yang bisa didapat sekitar 20%−30%," terangnya. Dari situ, targetnya balik modal bisa dalam tiga bulan.
Puput menargetkan bisa menggandeng satu mitra usaha tiap bulan. Untuk menggenjot omzet, mitra usaha nantinya bisa juga bekerja sama dengan pihak katering untuk ikut memasok pesta pernikahan atau hajatan lainnya. Selain itu, dia juga gencar berpromosi lewat internet. Cermati tawarannya sebelum memutuskan bergabung.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News