kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Menggoreng peluang kemitraan usaha cireng


Senin, 28 Maret 2016 / 14:43 WIB
Menggoreng peluang kemitraan usaha cireng


Reporter: Teodosius Domina | Editor: Rizki Caturini

Cireng merupakan makanan khas Jawa Barat yang sudah sangat populer. Selain di Jawa Barat, cireng kini banyak dijajakan di daerah-daerah lain.  Salah satu pemainnya adalah Supriyadi yang mengusung brand Cireng Risolaris di Medan, Sumatra Utara.

Supriyadi  mulai merintis bisnis ini awal 2015 lalu. Ternyata sambutan masyarakat cukup baik. Supriyadi pun langsung menawarkan kemitraan kepada rekan-rekannya. Saat ini, ia sudah memiliki 10 mitra yang semuanya tersebar di Sumatera Utara. "Sebenarnya ada calon mitra yang berasal dari Aceh. Tapi belum saya terima karena saya menargetkan untuk memiliki cabang rumah produksi dulu di sana. Jadi saat ini masih fokus di Sumatra Utara dulu," terangnya.

Cireng Risolaris menjajakan dua jenis makanan sesuai namanya, yaitu cireng dan risoles. Untuk cireng, ada lima varian rasa, yaitu ayam, kornet-keju, bakso, sosis, dan keju. Sedangkan risoles ada rasa ayam, sosis, burger dan american risol.

Supriyadi menawarkan dua jenis paket kemitraan, yaitu paket komplit senilai Rp 7 juta dan paket ekonomis senilai Rp 4 juta. Pada kedua paket, mitra akan mendapat semua perlengkapan masak, minyak goreng, dan bahan baku senilai Rp 300.000.

Hanya saja, mitra paket komplit mendapat booth, sedangkan paket ekonomis tidak. Harga jual cireng per porsinya Rp 3.000, sedangkan risoles harganya Rp 10.000. Karena selama ini hanya membuka kemitraan di daerah Sumatra Utara saja, mitra tidak diperbolehkan menentukan harga sendiri.

Ia menargetkan mitra bisa memperoleh omzet per hari Rp 300.000 per hari. Setelah dikurangi biaya bahan baku, gaji pegawai, dan biaya sewa tempat, mitra akan mendapat keuntungan bersih sekitar Rp 100.000 saban hari. Dengan laba sebesar itu, mitra diproyeksikan bisa balik modal dalam tiga bulan.

Pusat tidak mengutip biaya royalti. Hanya saja, semua bahan baku mitra harus dipasok dari pusat. Jika ingin bekerja sama, syaratnya tidaklah rumit. Mitra hanya diharuskan memilih tempat yang strategis. Kalau bisa mendapat tempat di depan minimarket akan lebih baik karena tempat tersebut biasanya ramai dikunjungi orang. "Tempat atau lokasi usaha ini sangat menentukan perolehan omzet usaha," jelas Supriyadi.           n

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×