kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Menggosok peluang usaha sepuh perhiasan


Selasa, 30 April 2013 / 14:57 WIB


Reporter: Revi Yohana | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Siapa tak senang memiliki perhiasan emas ataupun perak. Logam mulia ini, selain menjadi aksesori penunjang penampilan, juga bisa sebagai sarana investasi. Tak heran, orang-orang rajin merawat perhiasan, seperti membersihkan, menyepuh dan melapisi kembali supaya kembali tampak bersih dan mengkilap. Kebutuhan ini melahirkan peluang bisnis cuci, sepuh dan lapis (plating) perhiasan yang cukup menggiurkan.

Salah satunya, Padjadjaran Laundry yang didirikan Hendra Pangkiey di Surabaya. Usaha yang sudah dirintis sejak 1908 ini menawarkan jasa cuci, sepuh dan lapis emas, rhodium, serta perak. Ada lima warna pelapis yang bisa dipilih supaya terlihat menarik, seperti merah muda, kuning, dan oranye.

Supaya bisnisnya kian berkembang, Hendra pun mulai menawarkan peluang kemitraan sejak 2009. Kini, sudah ada 25 gerai Padjadjaran Laundry di Surabaya. Sebanyak lima gerai dimiliki pusat, sisanya milik mitra.

Hendra mengklaim, keunggulan usaha ini dari sisi pengalaman yang sudah lama bergelut di bidang cuci sepuh. "Kami pun mengelola usaha ini secara profesional dan modern, tidak seperti di tempat lain yang masih tradisional," klaimnya.

Hendra membuat konsep baru gerai yang bisa dibuka di mal.  Ia menilai, potensi pasar besar, sebab pemakai perhiasan banyak sekali.

Tanpa royalty fee

Ingin menjadi mitra Padjadjaran Laundry? Anda wajib menyiapkan kocek senilai Rp 75 juta. Mitra berhak mendapatkan satu etalase, empat mesin yang terdiri atas mesin plating, mesin jarum, mesin molen, dan mesin getar.

Lalu, perlengkapan lain seperti kompor, timbangan dan hair dryer, bahan baku awal, pelatihan, dan berhak memakai nama Padjadjaran Laundry selama lima tahun.  Selain itu, mitra harus menyiapkan tempat seluas 4-6 meter persegi (m2).

Hendra memproyeksikan, mitra bisa meraup omzet sekitar Rp 30 juta per bulan. Asumsinya, mitra bisa mencuci, sepuh dan plating sebanyak 200 gram per hari. "Tarif ke konsumen Rp 5.000 per gram, baik mencuci saja, atau sekaligus cuci, sepuh dan plating," paparnya.

Dengan target margin laba bersih berkisar 30%-40% dari omzet, mitra diharapkan balik modal kurang dari setahun. Hendra tidak mengutip royalty fee. Tapi,  mitra wajib membeli cairan pembersih dari  pusat.

Ketua Komite Tetap Waralaba dan Lisensi Kamar Dagang Industri (Kadin) Indonesia Amir Karamoy menilai, prospek usaha ini cukup menarik, karena jasa membersihkan logam mulia masih banyak dicari.

Jika dengan sistem modern, maka pemilik harus menyasar pasar menengah, bukan lagi pasar bawah. Makanya, ia membeberkan tiga hal penting yang perlu diperhatikan pebisnis.

Pertama,  kualitas, pelayanan dan garansi. Ketiga aspek ini penting agar konsumen kembali lagi.  Kedua, promosi supaya orang mengetahui manfaat cuci, sepuh, dan lapis emas. Ketiga, pemilihan lokasi yang tepat dan sesuai segmen pasar yang diincar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×