kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Menggulung cuan penjualan mukena dan baju koko


Minggu, 24 Juni 2018 / 11:05 WIB
Menggulung cuan penjualan mukena dan baju koko


Reporter: Elisabeth Adventa | Editor: Johana K.

KONTAN.CO.ID - Idul Fitri yang merupakan hari raya umat muslim menjadi saat paling ditunggu-tunggu oleh banyak pelaku usaha. Banyak dari mereka melakukan persiapan khusus untuk menghadapi tingginya penjualan di masa-masa menjelang hari raya ini.

Sebelum Lebaran, para penjual produk fesyenlah yang menikmati masa panennya. Adisman, salah satu pemilik toko pakaian muslim di Tanah Abang Blok A mengatakan, sejak mendekati perayaan Idul Fitri, penjualan sejumlah baju koko, sarung dan perlengkapan sholat di tokonya terus meningkat.

Kini, dia menghitung,  peningkatannya sampai 50% dibandingkan selama bulan puasa. "Di toko saya kemarin, yang paling banyak dicari adalah baju koko. Kalau sarung ada juga yang cari, tapi hanya beberapa. Sedangkan perlengkapan sholat seperti sajadah, ada kenaikan tapi tidak terlalu banyak," ungkapnya.

Maklum, kebutuhan baju koko lebih banyak ketimbang sarung. Baju koko seringkali dikenakan saat bersilaturahmi dengan saudara dan handai taulan pada hari Lebaran. Sementara, sarung yang juga dipadu dengan baju koko hanya dikenakan untuk keperluan sholat Ied.

Adisman bilang, sejak dua sebelum Lebaran, ia harus membuka tokonya lebih awal. Sebab, konsumen sudah mulai berdatangan sejak pagi. Dia pun membuka lapaknya pukul 08.00.

Keramaian itu terus berlanjut hingga hari-hari menjelang Lebaran. Seminggu menjelang hari raya, Adisman terpaksa menutup toko terlambat. Hal tersebut dilakukan Adisman guna melayani pelanggannya lebih pagi dan mengantisipasi adanya penumpukan pembeli saat siang atau sore hari.

"Biasanya buka sekitar jam 10.00 dan pulang jam 16.00 sore. Sejak seminggu sebelum Idul Fitri, saya baru bisa tutup toko jam 17.00 sore, bahkan kalau ramai sekali bisa sampai setengah 17.30," tuturnya. Adisman mengaku jika keramaian transaksi jelang hari raya kemarin, omzetnya bisa mencapai Rp 20 juta per hari.

Berkah menjelang Lebaran tak hanya dirasakan Adisman, Mila Kharisma, pemilik Mukena Larizka juga mengalami hal yang sama. Lewat akun Instagram, website dan berbagai saluran e-commerce, ia menjual aneka produk mukenanya.

"Alhamdulilah, Lebaran tahun ini lumayan. Tiap hari, kira-kira bisa jual 50 - 100 helai mukena. Makin dekat Lebaran, permintaannya juga  makin deras," tutur Mila. Ia menjual aneka mukena di gerai Mukena Larizka mulai Rp 150.000 - Rp 348.000 per item.

Mila mengatakan, desain mukena yang sekarang banyak diminati adalah mukena dengan hiasan bordir dan renda. Banyak pelanggannya yang memilih mukena jenis itu.

Sementara, untuk warnanya, kini tak hanya warna putih yang mendominasi pilihan konsumen. Mirna bilang, warna mukena, kebanyakan pelanggan memilih warna-warna cerah seperti peach, merah muda, hijau muda dan biru muda.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×