kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45909,46   -17,27   -1.86%
  • EMAS1.327.000 1,30%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Menggulung laba bisnis kentang sprial


Kamis, 26 September 2013 / 14:23 WIB
Menggulung laba bisnis kentang sprial
ILUSTRASI. Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un saat memeriksa apotek di Pyongyang di tengah merebaknya wabah Covid-19. (KCNA via REUTERS)


Reporter: Pratama Guitarra | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Bisnis kentang goreng sudah tidak asing lagi. Supaya lebih menarik konsumen, pemilik usaha harus pandai  mengemas bentuk yang unik. Misalnya, yang sedang tren saat ini, kentang  spiral. Adalah Agus Julianto, salah seorang yang menawarkan kemitraan usaha camilan kentang spiral di Bandung, Jawa Barat.

Ia mengusung merek Zig Zagres sejak tahun lalu. Ada lima varian rasa kentang spiral yang ditawarkan, yaitu kentang spiral keju, kentang spiral pedas, kentang spiral ayam bawang, kentang spiral ayam bakar, dan kentang spiral sapi panggang.

Pria yang akrab disapa Agus ini membanderol satu porsi kentang spiral seharga Rp 3.000 hingga Rp 5.000. Target utama pasarnya adalah pelajar. Makanya, kebanyakan mitra Zig Zagres berjualan di sekitar sekolah. Sejauh ini, sudah ada 14 gerai Zig Zagres yang berlokasi di Bandung, Bogor, Tasikmalaya, Depok.

Tertarik menjajal usaha ini? Agus mengemas dua paket investasi. Pertama, paket medium seharga Rp 4 juta. Paket ini mencakup booth, pisau ulir, penggorengan, bumbu, 500 tusukan kentang, bahan baku kentang, x-banner dan kompor.

Kedua, paket fantastique dengan investasi Rp 6 juta. Mitra akan  mendapatkan booth, pisau ulir, penggorengan, dudukan kompor, meja portable, roll banner, kompor, tabung gas, 1.000 tusukan kentang, dan kentang bahan baku.

Mengacu pada gerai yang sudah beroperasi, rata-rata bisa menjual sekitar 40 tusuk kentang per hari. Artinya, dalam sebulan mitra bisa meraup omzet sekitar Rp 6 juta. Dengan keuntungan bersih mencapai 35%., mitra diperkirakan sudah bisa balik modal dalam waktu tiga bulan.

Pihak pusat tidak memungut biaya royalti. Namun, mitra wajib membeli bahan baku dari pusat, berupa bumbu kering aneka rasa, kentang, serta tusukan kentang.

Agus mengklaim, dalam waktu dekat, akan ada penambahan gerai lagi di Jakarta. "Kami membatasi mitra berdasarkan sistem jarak dan wilayah," ungkapnya. Tujuannya, supaya penghasilan mitra tetap stabil, menjaga kualitas kentang spiral Zig Zagres, dan mengantisipasi kompetitor dengan mudah menyontek produk.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×