Sumber: Kontan 6/12/2012 | Editor: Havid Vebri
Bak cendawan di musim hujan, bisnis bimbingan belajar (bimbel) kian menjamur. Terbukti, bimbel kini mudah kita temui di berbagai tempat. Mereka hadir dengan menawarkan berbagai metode pembelajaran dan kurikulum yang diklaim unggul.
Salah satu pemain bisnis ini adalah Rumah Sempoa asal Surabaya, Jawa Timur. Berdiri 2010, Rumah Sempoa resmi menawarkan kemitraan pada awal tahun 2012.
Saat ini, Rumah Sempoa telah memiliki 20 mitra dan satu gerai milik sendiri. "Kami melatih mental aritmatika anak agar bisa berhitung cepat dan tepat dengan metode sempoa," ujar Lili Nur Indahsari, pemilik Rumah Sempoa.
Di lembaga bimbel ini, para siswa akan mendapat pelajaran berhitung menggunakan alat hitung bernama sempoa.
Selain belajar berhitung, Rumah Sempoa juga mengajarkan cara memaksimalkan fungsi otak anak, khususnya otak kanan, di antaranya menyangkut daya analisa ingatan, ketahanan, logika, visi kemandirian, dan ketekunan.
Rumah Sempoa mendidik anak usia empat hingga 12 tahun. Dalam satu minggu ada dua kali tatap muka dengan durasi satu setengah jam.
Setiap bulan, siswa dipungut biaya sebesar Rp 100.000-Rp 250.000. "Biaya kursus di tiap daerah berbeda, tergantung kondisi wilayah," kata Lili.
Bagi yang ingin menjadi mitra, Lili menawarkan empat paket kemitraan. Pertama, paket cabang senilai Rp 8 juta. Mitra mendapatkan materi pengajaran, training guru, promosi, dan paket belajar seperti tas, alat sempoa, kaos, dan pensil. Estimasi omzet Rp 4,5 juta dalam sebulan.
Kedua, paket agen senilai Rp 25 juta. Mitra mendapat peralatan lima kali dari paket pertama. Mitra juga diberi kesempatan membuka gerai di lima titik di daerahnya.
Bila mitra tidak mau membuka sendiri, mereka bisa menjualnya ke orang lain. Estimasi omzetnya sebesar Rp 23 juta dalam sebulan.
Ketiga, paket kota senilai Rp 50 juta. Mitra akan menjadi hak master franchise di suatu kota dan berhak menjual kemitraan di kota tersebut.
Kantor pusat juga akan mempromosikan mitra tersebut. Fasilitas buat mitra tetap sama, yakni paket belajar dan training guru. Estimasi omzet Rp 40 juta per bulan.
Terakhir, paket provinsi senilai Rp 90 juta. Mitra mendapatkan kesempatan menjual kemitraan di satu provinsi di wilayahnya. Mitra juga akan mendapatkan 100 paket belajar untuk dijual lagi.
Dalam paket ini, mitra berhak menjual paket di bawahnya, seperti paket kota, agen dan cabang. Estimasi omzet ditargetkan Rp 48 juta per bulan. Training tetap ditangani langsung kantor pusat untuk standarisasi kualitas.
Untuk keempat paket ini, mitra diharapkan bisa balik modal dalam waktu tiga bulan hingga satu tahun. Mitra juga dijanjikan mendapatkan profit antara 50%-60% dari omzet. Kantor pusat akan memungut royalty fee sebesar 5% yang dipakai buat biaya promosi.
Salah satu mitra Rumah Sempoa ialah Hasanudin (54) di Banyuwangi, Jawa Timur. Hasanudin sudah menjadi mitra Rumah Sempoa sejak 2010. Ia mengambil paket mitra cabang senilai Rp 8 juta.
Ia mengaku, mengantongi omzet Rp 4,5 juta saban bulan. Dalam kurun tiga bulan, ia sudah balik modal. "Saya mendapat dukungan penuh dari pusat, terutama dalam hal promosi," katanya.
Hasanudin juga diikutsertakan dalam perlombaan sempoa atau kerja sama dengan perusahaan sehingga usahanya berkembang. Sekali dalam tiga bulan, pihak pusat juga mengadakan kunjungan ke gerai mitra dan menerima masukan dari para mitra.
Rumah Sempoa
Perum Tenggumung Baru
Indah II No 19 Surabaya
Hp: 081703419044
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News