kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Menghitung peluang waralaba ritel Korea


Sabtu, 14 April 2018 / 11:45 WIB
Menghitung peluang waralaba ritel Korea


Reporter: Elisabeth Adventa | Editor: Johana K.

KONTAN.CO.ID - Pasar minimarket terus berkembang. Kondisi ini  dapat dilihat dari jumlah minimarket yang terus bertambah. Bahkan, kini, minimarket telah merambah sampai pedesaan.

Tertarik membesarkan bisnis ritel di Indonesia, perusahaan ritel asal Korea Selatan, Lotte Grosir, mulai menawarkan kemitraan minimarket sejak tahun 2017. Kini, sudah ada 30 gerai di Jabodetabek, Lampung dan Bali. "Begitu kami luncurkan, respon masyarakat luar biasa," klaim Bagus Permadi Susilo, New Business Development Manager PT Lotte Shopping Indonesia.

Nilai investasi minimarket Lotte Grosir mulai Rp 77 juta dengan gerai seluas 9 m2-12 m2. Jika tempat usaha lebih luas, nilai investasi juga bertambah. "Untuk luas 50 m2, nilai investasinya mulai Rp 100 juta. Luas tempat 100 m2 investasinya mulai Rp 250 juta. Investasi paling besar Rp 300 juta," jelas Bagus.  

Dengan modal tersebut, mitra mendapat fasilitas kerjasama selama 5 tahun, instalasi rak dan peralatan usaha lengkap, list plang, standar operasional, pelatihan karyawan, sistem kasir dan pemesanan produk serta stok produk awal. Selain luas tempat, perbedaan keempat paket tersebut terletak pada jumlah peralatan usaha dan stok produk awal.

Namun, paket itu belum termasuk renovasi tempat usaha. "Selain itu karyawan juga disediakan oleh mitra, tapi kami bisa bantu rekruitmennya," terang Bagus.

Dalam kemitraan ini, mitra bebas memakai brand sendiri. Mitra juga boleh menjual  50 item produk di luar produk Lotte Grosir. Misal, kue basah, sarapan dan lainnya. Mitra mendapatkan jumlah produk di minimarket mereka minimal 500 item sampai jumlah 2.500 item barang.  

Ia lanjut menjelaskan perkiraan omzet minimarket Lotte Grosir mulai Rp 2 juta per hari untuk paket Rp 77 juta. Sedangkan paket Rp 100 juta perkiraan omzetnya mencapai Rp 4 juta-Rp 5 juta per hari. Dan paket Rp 250 juta, perkiraan omzetnya mencapai Rp 7 juta-Rp 8 juta per hari.

Soal harga jual, pusat hanya memberikan rekomendasi. Mitra bisa menentukan harga jual. Pusat juga tak menarik biaya royalti dan franchise bulanan. Mitra hanya wajib rutin memasok produk ke pusat.
Laba bersih berkisar 15%.  Target balik modalnya antara 20-36 bulan.  Bagus bilang, jika lebih lama dari 36 bulan tergolong lama.

Ketua Umum Perhimpunan Waralaba dan Lisensi Indonesia (WALI), Levita Supit berpendapat bisnis minimarket memang masih  berkembang. "Bisnis ini menjanjikan asal lokasi usahanya tepat, dekat dengan penduduk dan keramaian, misal di area perumahan, dekat kampus dan perkantoran," jelasnya.  

Selain lokasi usaha yang tepat, bisnis minimarket sangat bergantung pada pasokan produk. Pasokan produk harus berjalan lancar agar bisnisnya juga ikut lancar.  

Minimarket Lotte Grosir
HP. 081572272108

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×