Reporter: Elisabeth Adventa | Editor: Johana K.
KONTAN.CO.ID - Selama dua tahun terakhir, Anda pasti menyadari bahwa kedai kopi ramai bermunculan di berbagai kota dengan aneka jenis kopi Nusantara. Lain halnya dengan kedai teh yang masih jarang ditemui, sekalipun di kota-kota besar. Padahal teh merupakan minuman favorit sebagian besar masyarakat Indonesia.
Lihat saja, menu minuman es teh manis, teh tawar, maupun teh manis hangat yang dijajakan oleh hampir setiap warung makan, restoran, dan kafe. Ternyata potensi pasar minuman teh ini belum banyak digarap oleh pelaku usaha. Hanya beberapa pelaku usaha terjun menggarap kedai teh premium yang ada di Jakarta.
Hutomo Joe, partisi teh sekaligus pemilik Koningsplein Tea Co, di Kopi Oey, Sabang, Jakarta Pusat, mengatakan, bisnis teh di Indonesia bisa berkembang asal dikombinasikan dengan sesuatu yang baru dan unik. Misal, seperti minuman bubble tea, thai tea, cheese tea. "Pasar Indonesia selalu tertarik dengan segala sesuatu yang fussion. Jadi kalau mau masuk ke sebuah bisnis, terutama kuliner, mulai dari yang tren dulu di masyarakat," kata Joe.
Ia menjelaskan, Koningsplein Tea Co yang menawarkan pengalaman minum teh dengan cara tradisional ala Taiwan, cukup kesulitan menembus pasar anak muda. Pendekatan lain pun dilakukan. "Saya punya beberapa proyek kerjasama juga dengan kedai kopi. Untuk mengajak anak muda agar tertarik terhadap kedai teh tradisional, harus dari jalur modern. Di project tersebut, Koningsplein membuat menu cheese tea dan bubble tea, sambil mempopulerkan soal teh," jelasnya.
Dengan cara tersebut, ternyata anak muda saat ini mulai tertarik dengan budaya minum teh tradisional. Joe mengatakan persentase anak muda yang singgah ke kedai tehnya terus meningkat sejak dua tahun belakangan.
Bisnis teh ternyata tak hanya melulu soal kedai teh dan konsumennya. Daun teh sendiri ternyata punya nilai investasi yang tidak murah. Master Teh asal Indonesia sekaligus pemilik Siang Ming Tea, Suwarni Widjaja menjelaskan ada beberapa jenis teh premium yang sengaja disimpan lama untuk koleksi maupun investasi.
"Salah satu teh yang sering dikoleksi adalah teh Pu Erh. Teh ini bisa disimpan sampai usia 50 tahun. Khususnya untuk raw pu erh atau daun teh yang dikeringkan dengan cara tradisional," terangnya. Harganya tergantung jenis, kualitas, dan berapa lamanya. Di Indonesia, pu erh berbobot 350 gram dijual Rp 5 juta sampai Rp 10 juta.
Suwarni lanjut menjelaskan, semakin lama disimpan, teh pu erh akan memiliki tekstur dan aroma yang semakin dalam. Teh pu erh sendiri dipercaya memiliki khasiat yang baik bagi penderita kolesterol dan diabetes.
Dengan harga yang fastatis, tak jarang teh pu erh menjadi koleksi para pecinta teh. Di China sendiri, penikmat teh pu erh dengan usia puluhan tahun berarti adalah orang berstatus ekonomi atas.
Jodoh teko dan teh bisa berbeda-beda, manfaat kesehatannya tetap sama
Tak hanya teh jenis premium yang memiliki nilai investasi fantastis dan bisa disimpan sampai puluhan tahun. Teko juga dapat disimpan sebagai investasi.
Menurut Hutomo Joe, partisi teh dan pemilik Koningsplein Tea Co, bagi kolektor teh, teko juga memiliki nilai investasi. Biasanya ada beberapa jenis teko yang bernilai tinggi jika dibuat perajin teko ternama atau terbuat dari bahan tanah gunung tertentu. "Sama seperti teh, teko yang makin tua, harganya makin tinggi," jelas Joe ke KONTAN.
Ada satu buah teko antik berukuran kecil bisa dibanderol sampai Rp 500 juta. Itu setelah dilihat kualitas dan bahan dari teko tersebut. Biasanya, teko teh berkualitas terbuat dari tanah liat dan akan menghasilkan warna akhir yang berbeda-beda.
Ada sekitar enam warna yang dihasilkan teko dari tanah liat. Yaitu hijau, kuning, merah bata, cokelat tua, cokelat muda, dan hitam.
Uniknya, kata Joe, setiap teko akan mengeluarkan aroma dan rasa teh yang berbeda jika diseduh. Hasil seduhan teh akan terasa nikmat jika bertemu dengan teko yang pas. Jika tidak, maka rasa dan aroma hasil seduhan teh kurang menyatu, bahkan aneh.
Jadi, mencari teko untuk sebuah jenis teh ibarat mencari jodoh. Masing-masing teko punya jodoh sendiri dengan jenis teh. Dan bisa diketahui setelah teko dibuat. "Itulah yang membuat teko teh mahal," kata Joe.
Ia bilang satu teko biasanya hanya bisa untuk menyeduh satu jenis teh saja. Jika digunakan untuk menyeduh jenis teh yang lain, belum tentu cocok.
Selain potensi bisnis dan investasi, sejak dulu teh juga punya manfaat bagi kesehatan. Master teh asal Indonesia sekaligus pemilik Siang Ming Tea, Suwarni Widjaja menjelaskan mengonsumsi teh semakin penting bagi masyarakat Indonesia.
Terutama bagi mereka yang cenderung rentan stres akibat tuntutan dalam pekerjaan atau yang suka mengonsumsi makanan yang kurang sehat seperti camilan gorengan. "Teh punya banyak manfaat, salah satunya menurunkan kadar kolesterol. Seseorang bisa jauh dari sakit karena antioksidannya tinggi,” jelasnya.
Namun, ia mengingatkan, bila teh itu bermanfaat untuk menjaga kesehatan, bukan mengobati. Dengan mengonsumsi teh secara rutin, setiap hari, kesehatan bisa terjaga.
Dengan catatan, teh dikonsumsi tawar, tanpa gula. Jika gula dimasukkan ke dalam teh, maka manfaat kesehatannya bakal kurang maksimal.
Suwarni menjelaskan, manfaat dari keseluruhan teh hampir sama. "Misalnya, teh oolong dan teh hijau, bermanfaat untuk metabolisme sehingga cocok dikonsumsi oleh orang yang kelelahan," terangnya.
Sementara teh merah sangat cocok bagi mereka yang terlalu banyak begadang atau banyak mengonsumsi gorengan. Jenis teh tersebut mampu menurunkan kadar kolesterol dengan menguraikan lemak.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News