Reporter: Merlina M. Barbara | Editor: Tri Adi
Green Nitrogen di Bekasi, Jawa Barat, menawarkan business opportunities usaha jasa layanan isi angin nitrogen. Paket investasinya Rp 120 juta.
Mitra diperkirakan bisa meraup omzet Rp 10 juta-Rp 20 juta per bulan dan balik modal dalam waktu sekitar dua tahun.
Seiring tingginya kesadaran masyarakat terhadap keselamatan dalam berkendara, jasa pengisian angin roda kendaraan semakin dibutuhkan. Salah satunya jasa isi angin nitrogen di sejumlah stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU).
Kini, semakin banyak penyedia jasa angin di Indonesia. Salah satunya ialah Adang Wijaya. Ia pelopor di bisnis ini dengan menjadi mitra PT Pertamina (Persero) sebagai operator resmi penyedia jasa layanan isi nitrogen.
Adang merintis usaha jasa layanan isi angin nitrogen sejak tahun 2011 dengan bendera usaha Green Nitrogen di bawah naungan PT Global Insight Utama.
Untuk melebarkan sayap bisnisnya, pada tahun yang sama, Adang menawarkan business opportunities (BO).
Saat ini, Green Nitrogen telah memiliki 400 outlet booth nitrogen yang tersebar di SPBU di Jabodetabek, Jawa Tengah, Jawa Timur, Medan, dan Bali. Rinciannya, sekitar 200 outlet milik pusat dan sisanya punya mitra.
Menurut Adang, kerjasama BO ini bersifat investasi pasif. Posisi mitra hanya sebagai investor dan tidak menjalankan bisnis secara langsung. Alasannya, agar pusat bisa menjaga kualitas layanan Green Nitrogen.
“Otomatis harus kami yang pegang operasionalnya. Jika tidak, kualitas layanannya takut berbeda,” jelasnya.
Sistem bagi hasil
Bagi calon mitra yang berminat menjalankan bisnis Green Nitrogen, Adang menawarkan paket investasi senilai Rp 120 juta. Dengan investasi ini, mitra akan mendapatkan booth, mesin generator nitrogen, kompresor, karyawan dan pelatihan karyawan.
Luas booth yang akan didapat mitra berukuran 3 meter (m) x 4 m, yang didukung oleh dua karyawan hingga empat karyawan.
Sistem kerjasama Green Nitrogen bagi hasil. Untuk pembagian profit, pada masa awal kemitraan, mitra akan mendapatkan omzet usaha dengan porsi 70% dan 30% pusat.
Setelah tiga tahun berjalan, pembagian omzet antara pusat dan mitra sama rata sebesar 50%-50%.
Jasa yang ditawarkan Green Nitrogen adalah pengisian nitrogen, tambal ban, dan pelumas pertamina.
Di beberapa outlet tertentu, ada juga layanan pengecekan aki, air radiator, oli mesin, oli persneling, karet wiper, dan airnya, serta tekanan ban. Jasa ini ditambah dengan layanan gratis interior detailing (salon interior).
Adang menjelaskan, untuk pengisian awal nitrogen ban mobil, pelanggan dikenakan tarif Rp 10.000 dan Rp 3.500 tambah angin.
Sedangkan tarif pengisian awal nitrogen untuk sepeda motor Rp 5.000 dan tambah angin Rp 2.500. Sementara tarif jasa tambal ban untuk sepeda motor Rp 15.000 dan mobil Rp 25.000.
Selain sebagai pelopor usaha nitrogen, jelas Adang, keunggulan bisnis Green Nitrogen adalah menghadirkan garansi layanan, asuransi kecelakaan, memiliki layanan panggilan darurat tambal ban serta ditunjang oleh SDM yang berkompeten.
Adang mengaku, bagi mitra yang baru menjalankan usaha di bawah satu tahun, bisa meraup omzet Rp 10 juta-Rp 15 juta per bulan.
Tapi, bagi mitra yang telah bermitra di atas dua tahun, bisa meraup omzet Rp 20 juta per bulan. Dengan omzet sebesar ini, mitra ditargetkan bisa balik modal dalam waktu dua tahun hingga tiga tahun.
Pengamat Waralaba Pietra Sarosa bilang, calon mitra harus mencermati proyeksi keuangannya, terutama potensi pasarnya harus akurat. Misalnya, seberapa banyak orang yang mengisi nitrogen di SPBU.
Selain itu, usaha ini harus aktif menawarkan ke setiap mobil yang mengisi BBM. "Tentu, caranya tidak sampai mengganggu kenyamanan konsumen," tuturnya.
Green Nitrogen/PT Global Insight Utama
Mutiara Bekasi Center, Jl. Ahmad Yani, Bekasi
Telp: (021) 2928 6176, 0818757489
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News