kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.380.000   40.000   1,71%
  • USD/IDR 16.676   -36,00   -0,22%
  • IDX 8.522   -48,37   -0,56%
  • KOMPAS100 1.180   -7,88   -0,66%
  • LQ45 857   -6,19   -0,72%
  • ISSI 299   -0,47   -0,16%
  • IDX30 443   -3,74   -0,84%
  • IDXHIDIV20 513   -5,47   -1,05%
  • IDX80 133   -0,97   -0,73%
  • IDXV30 136   -0,47   -0,35%
  • IDXQ30 142   -1,30   -0,91%

Mengocok peluang bisnis gerai milkshake


Rabu, 14 Juni 2017 / 14:11 WIB
Mengocok peluang bisnis gerai milkshake


Reporter: Tri Sulistiowati | Editor: Havid Vebri

JAKARTA. Meski sudah populer dalam beberapa tahun belakangan ini, milkshake masih mengundang banyak peminat. Buktinya, masih banyak usaha baru yang bermunculan. Bahkan, beberapa diantaranya menawarkan kemitraan.

Salah satunya adalah Es Nagih besutan Ruben Kumpu Penantu. Mulai membuka gerainya sejak 2015 lalu di Yogyakarta, Ruben menawarkan peluang kemitraan selang setahun kemudian. Namun, sampai sekarang, baru ada satu mitra bergabung. 

Meski begitu, Ruben bilang, potensi usaha minuman dingin masih bagus. Memang saat musim hujan, penjualan turun, tapi semuanya akan digantikan saat musim kemarau karena penjualan bakal naik tajam.

Menyasar konsumen kelas menengah bawah, dia membanderol produknya  seharga Rp 6.000-Rp 15.000 per porsi. Ada sekitar 68 menu yang dijual, beberapa diantaranya adalah IPK (milkshake vanila), DO  (milkshake original), dan SKS (milkshake hazelnut). "Namanya memang sengaja saya buat unik agar mengesankan konsumen," katanya.

Ruben pun mengklaim, kelebihan produknya terletak pada banyaknya pilihan rasa dan ragam pilihan topping seperti astor, choco crunch,  keju, coklat, dan lainnya.

Bila ingin bekerjasama, Es Nagih mematok modal awal sebesar Rp 10 juta. Dengan modal tersebut, fasilitas yang didapatkan adalah satu unit booth, perlengkapan membuat minuman, bahan baku awal sebanyak 200 porsi, branding, pelatihan dan juga perlengkapan tambahan lainnya.

Untuk menjaga kualitas serta rasa, mitra wajib membeli bahan baku mulai dari bubuk milkshake sampai dengan taburan dari pusat. Berdasarkan perhitungannya, waktu balik modal mitra hanya sekitar dua sampai tiga bulan, jika target omzet  tiap hari sebesar Rp 500.000 terpenuhi.

Selain itu, lokasi juga harus tepat. Dari perjalanan bisnisnya, Ruben bisa mengantongi untung bersih sekitar 50% dari omzet.

Kedepan, Ruben menargetkan bakal membuka gerai pribadi di Jakarta dan juga menambah jumlah mitra di luar kota. Asal tahu saja, saat ini sudah ada beberapa calon mitra yang berada di Solo dan Malang yang tertarik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×