kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.965.000   -1.000   -0,05%
  • USD/IDR 16.699   93,00   0,55%
  • IDX 6.778   29,25   0,43%
  • KOMPAS100 980   6,32   0,65%
  • LQ45 761   4,02   0,53%
  • ISSI 216   1,39   0,65%
  • IDX30 395   2,07   0,53%
  • IDXHIDIV20 471   0,48   0,10%
  • IDX80 111   0,63   0,57%
  • IDXV30 115   0,41   0,36%
  • IDXQ30 129   0,80   0,62%

Mengolah laba dari khasiat tanaman mimba (1)


Jumat, 07 Agustus 2015 / 10:45 WIB
Mengolah laba dari khasiat tanaman mimba (1)


Reporter: Rani Nossar, Silvana Maya Pratiwi | Editor: Tri Adi

Besarnya manfaat yang bisa didapat, membuat tanaman mimba banyak dibudidayakan. Selain batangnya bisa digunakan sebagai bahan material properti, daun dan biji mimba bisa diolah menjadi obat herbal bernilai ekonomis. Dalam sebulan, pembudidaya bisa meraup hingga Rp 70 juta per bulan.

Banyak jenis tanaman di sekitar kita yang dapat dimanfaatkan untuk pengobatan berbagai jenis penyakit. Salah satunya adalah tanaman mimba.

Tanaman yang memiliki nama latin Azadirachta indica A. Juss ini tergolong tanaman perdu yang telah populer di masyarakat Indonesia sejak abad 15. Mimba merupakan tanaman serbaguna yang memiliki banyak khasiat untuk kesehatan. Mimba bisa diolah jadi tanaman herbal untuk menyembuhkan berbagai penyakit, seperti masuk angin, diare, demam, penurun gula darah, radang, rematik, hingga penyakit cacingan.

Selain untuk kesehatan manusia, mimba juga bisa diolah sebagai penghasil cairan insektisida untuk mengendalikan hama belalang pada tumbuhan. Biasanya, pohon mimba memiliki tinggi berkisar 10 meter-25 meter dengan batang pohonnya yang berdiri tegak.

Tanaman Mimba memiliki daun majemuk dengan helai memanjang dan berhadapan. Panjang daunnya sekitar 5 sentimeter (cm)-10 cm dengan lebar 3 cm-4 cm.

Warna daunnya hijau muda dengan bagian tepi daunnya bergerigi kasar. Tanaman ini juga memiliki biji berbentuk bulat berdiameter sekitar 1 cm dan berwarna putih.

Melihat besarnya manfaat dari tanaman ini, banyak masyarakat kepincut membudidayakan mimba. Salah satunya Andri Setiawan. Pria asal Nganjuk, Jawa Timur ini telah membudidayakan mimba sejak tahun 2000. Ia menanam mimba di atas lahan seluas 1 hektare.

Andri berkisah, ketertarikannya menanam mimba berawal dari besarnya permintaan batang mimba untuk diolah menjadi bahan material properti. Kayu mimba banyak digunakan sebagai bahan untuk membuat kursi dan meja ruangan.

Dalam membudidayakan mimba, Andri bekerjasama dengan kelompok tani besar yang ada di sekitar Nganjuk. Namun, di lahan budidayanya, Andri tidak hanya menanam mimba, tapi juga pohon mahoni dan jati.

Andri bilang, biasanya tanaman mimba dijual dalam bentuk daun serta biji kering dan basah. Daunnya bisa dipanen setiap hari. Tapi, biji mimba hanya bisa dipanen dua kali dalam setahun. Biji akan dipanen saat musim kering di bulan Agustus.

Ada dua jenis panen untuk biji mimba, yakni panen besar dan sula. Musim panen besar biasanya menghasilkan 100 ton biji mimba. Saat panen sula hanya bisa 50 ton biji mimba. Khusus daun bisa terkumpul 50 kg per bulan.

Andri membanderol biji harga mimba basah Rp 55.000 per kg dan biji kering Rp 80.000 per kg. Sedangkan daun basah Rp 45.000 per kg dan daun kering Rp 60.000 per kg. Dari hasil menjual daun dan biji mimba,  Andri bisa meraup omzet Rp 50 juta-Rp 70 juta per bulan.   

(bersambung)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Terpopuler
Kontan Academy
Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM) Negotiation Mastery

[X]
×