Reporter: Revi Yohana, Noor Muhammad Falih, Pravita Kusumaningtias | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. Saat sedang berjalan-jalan ke pusat perbelanjaan, Anda pasti kerap menjumpai dekorasi atau ukiran properti unik berbahan styrofoam dengan tema khusus. Misalnya dekorasi berbentuk naga raksasa, rumah sinterklas, karakter superhero, hingga setting suasana taman. Dekorasi semacam ini juga sering digunakan dalam pentas seni pertunjukan atau perayaan ulang tahun.
Lantaran banyak kegiatan yang membutuhkan dekorasi dan properti styrofoam, bisnis bidang ini pun semakin populer di masyarakat. Maklum, fulus dari pembuatan dekorasi styrofoam terbilang cukup menggiurkan, dan pasarnya juga luas
.
Salah seorang pemain yang sudah cukup lama berkecimpung di usaha pembuatan dekorasi styrofoam adalah Rony Salam di Tangerang. Pemilik Pilar Advertising sudah menggeluti bisnis ini sejak 2009. Pria 36 tahun ini bercerita, dulu, usaha semacam ini tidak seramai sekarang. "Setelah ada acara pertunjukan Opera Van Java jadi lebih booming, banyak pemesanan," tuturnya.
Rony mengaku, pernah menangani sejumlah pesanan untuk acara televisi, dekorasi ulang tahun, dekorasi mal, maupun launching produk. Mayoritas pesanan dari kawasan Jabodetabek. Sesekali, ada pula pesanan dari luar pulau, seperti Kalimantan.
Menurut Rony, kesulitan dari usaha ini, yaitu membuat properti yang detil dan semirip mungkin dengan aslinya. Apalagi, properti dengan bentuk tiga dimensi.
Properti terunik yang pernah dibuat Rony adalah setting panggung bertema gedung romawi kuno. Kala itu, ia harus membuat tiang-tiang besar dengan aneka patung romawi. "Pertama-tama, harus riset untuk ilustrasi. Saya juga minta gambar dan ukuran detil dari pemesan supaya tidak miskomunikasi," tuturnya.
Untuk membuat properti semacam ini, ada tiga jenis styrofoam yang biasa dipakai, yakni styrofoam lembaran, batangan dan balokan. Styrofoam lembaran biasanya digunakan untuk properti kecil dan tipis serta dua dimensi. Sementara, tipe balokan atau paling tebal dan padat isinya tepat untuk membuat tiang-tiang, karena sifatnya yang kokoh.
Rony bilang, dia menghabiskan waktu sekitar dua minggu untuk merampungkan pesanan properti panggung semacam itu. Dia melibatkan empat pekerja. Namun, pengerjaan properti yang kecil, sederhana dan tidak terlalu banyak, hanya butuh waktu sekitar dua hari.
Dia mematok harga mulai dari Rp 200.000 untuk properti kecil berukuran maksimal 1 meter. Sementara, tarif untuk pembuatan satu set panggung mencapai Rp 54 juta. "Omzet saya rata-rata Rp 20 juta sebulan" ujar Rony.
Ongkos pembuatan dekorasi atau properti bakal lebih mahal jelang akhir tahun, yaitu saat Natal dan Tahun Baru. Wajar, pemesanan biasanya melonjak. Tak heran, Rony bisa mengantongi omzet berkisar Rp 100 juta hingga Rp 200 juta sebulan di bulan Desember dan Januari.
Beda level kerumitan
Manisnya bisnis pembuatan dekorasi dan properti berbahan styrofoam juga dirasakan Andy Dekor. Pemilik bengkel styrofoam Doman Dekor ini sudah menggeluti usaha pembuatan dekorasi sejak 2008 silam.
Bengkel yang berlokasi di Joglo, Jakarta Barat ini bahkan sudah punya pelanggan tetap dari berbagai event organizer (EO) di Jakarta. Doman Dekor mengerjakan berbagai properti dan dekorasi, baik berupa latar belakang panggung hingga miniatur kunci mobil atau karakter kartun. Saban hari, Andy mempekerjakan tiga pekerja tetap. Bahkan, jika banjir pesanan, ada tambahan dua pekerja.
Dia mematok tarif bervariasi tergantung tingkat kerumitan pengerjaan dan ukuran produk. Untuk satu set latar panggung berukuran 4 x 3 meter, dihargai minimal Rp 4 juta. "Itu harga yang khusus untuk EO langganan kami," ucapnya. Sementara, untuk pelanggan baru, rata-rata harga jauh di atas itu. Sedangkan, ongkos pembuatan satu miniatur kunci mobil berukuran 50 centimeter x 1 meter sebesar Rp 200.000.
Andy menuturkan, proses pembuatan properti hanya memerlukan alat-alat sederhana, seperti kater, penggaris, pensil, dan cat tembok. Dia mampu menyelesaikan sebuah latar belakang panggung selama lima hari, dengan melibatkan tiga pekerja. "Kalau bikin miniatur kunci mobil, hanya perlu waktu sekitar dua jam," imbuhnya.
Nah, dia bilang, produk yang sedang digemari sekarang ini berupa karakter tokoh kartun anak. Pesanan semacam ini biasanya datang dari acara ulang tahun anak yang dikoordinasi oleh EO.
Saban bulan, pria kelahiran Kediri, 24 tahun silam ini, bisa meraup omzet berkisar Rp 50 juta sampai Rp 100 juta. "Keuntungan bersih, bisa mencapai 60% dari omzet," klaimnya.
Dalam sebulan, Doman Dekor bisa menghabiskan 10 meter kubik styrofoam. Andy mengaku, tidak jarang ia menghabiskan sekitar Rp 600.000 sekali belanja bahan baku di Jakarta.
Tidak jarang Doman Dekor harus menyambangi kliennya di luar kota, untuk memastikan dekorasinya sampai di tangan pemesan dalam kondisi utuh. Andy bercerita, ia pernah membawa peralatan produksi dan bahan styrofoam ke Pontianak.
Pendatang baru di bisnis properti styrofoam adalah Edi Ryupratikno. Di bawah bendera Balon Indonesia, dia mulai menerima pesanan dekorasi yang simpel untuk acara ulang tahun sejak tahun lalu. "Sekarang, saya kerap menerima order gede dari perusahaan," ujarnya.
Edi terjun langsung mengerjakan properti bersama kedua rekannya. Jika pesanan banyak, dia mencari tenaga bantuan. Dia bercerita, proyek besar yang pernah digarap yaitu pembuatan gapura besar untuk Imlek. Properti semacam ini memiliki tingkat kerumitan cukup tinggi.
Makanya, Edi mematok ongkos hingga Rp 53 juta untuk Gapura bertingkat dengan desain naga. Tapi gapura yang mudah pengerjaannya hanya Rp 10 juta. Adapun, dekorasi untuk acara perusahaan biasanya setting berukuran 6x2 meter dengan logo, ukiran dan kunci, bisa dihargai Rp 25 juta. Ini biasanya untuk acara penyerahan secara simbolis.
Dalam sebulan, Balon Indonesia bisa meraup omzet Rp 100 juta dari dekorasi styrofoam. Supaya bisa bersaing dengan pemain lama, Edi mulai membuat properti styrofoam 3D yang unik. "Ini yang membedakan tempat kami dengan yang lain," ujarnya berpromosi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News