kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Mengusap cuan bisnis klinik kecantikan


Kamis, 12 September 2013 / 15:48 WIB
Mengusap cuan bisnis klinik kecantikan
ILUSTRASI. 5 Produk Skincare yang Wajib Dibawa Saat Mudik, Menghindari Kulit Dehidrasi


Reporter: Marantina, Pratama Guitarra | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Cantik dan berkulit mulus menjadi impian banyak perempuan. Makanya, klinik kecantikan menjadi ladang bisnis yang menggiurkan. Pasalnya, berbagai perawatan holistik, mulai dari ujung kaki hingga ujung rambut  tersedia di klinik kecantikan.

Salah satu yang menawarkan perawatan kecantikan adalah The Clinic Aesthetic Centre di Jalan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Usaha yang beroperasi sejak 2010 ini menyediakan beragam perawatan, mulai non medis seperti facial, hingga medis seperti bedah plastik.

Tarif perawatan non medis dibanderol berkisar Rp 135.000 hingga Rp 4 juta. Sementara, perawatan medis mencapai Rp 1 juta hingga Rp 100 juta.

Beberapa bulan setelah beroperasi, The Clinic Aesthetic Centre membuka peluang bermitra. Kini, sudah ada delapan gerai, yang tersebar di Jakarta, Solo, Yogyakarta, dan Banjarmasin. Perinciannya: tiga gerai milik pusat, dan sisanya kepunyaan mitra.

Executive Director The Clinic Nadia Octavia menuturkan, ada tiga pilihan paket kemitraan, yaitu mini clinic senilai Rp 100 juta, lalu medium clinic seharga Rp 260 juta, dan major clinic dengan investasi Rp 500 juta. Paket itu sudah termasuk kerjasama selama lima tahun.

Perbedaan ketiga paket itu dari sisi jumlah peralatan yang didapat mitra dan jumlah layanan yang diberikan. Untuk mini clinic hanya mendapat peralatan untuk 19 jenis treatment seperti facial, peeling, akupuntur, radio frequency, infusion, dan ear candle. Sementara, medium clinic mencakup semua perawatan paket mini clinic plus rejuvenation, intense pulsed lifht, dan oxygen jet peel.

Meski tidak mematok luas tempat, mitra harus menyediakan tempat yang memuat tiga ruang, yakni untuk ruang tunggu, konsultasi dengan dokter, dan ruang treatment.

Biaya royalti 10%

Menurut hitung-hitungan Nadia, mitra bisa meraup omzet Rp 50 juta hingga Rp 165 juta sebulan. Jika target keuntungan bersih sekitar 40% tercapai, mitra bisa balik modal sekitar enam bulan hingga 10 bulan.

The Clinic memungut biaya royalti 10% dari keuntungan tiap bulan. Setiap peralatan yang didapatkan mitra diimpor langsung. The Clinic juga memiliki teknisi untuk memperbaiki peralatan yang rusak. Adapun, untuk produk seperti krim dan facial wash, mitra wajib beli dari pusat.

Konsultan waralaba dari International Franchise Business Management, Evi Diah Puspitawati menyebut, konsep klinik kecantikan, apalagi berlokasi di Jakarta memang menarik. Sebab, klinik kecantikan sudah menjadi kebutuhan dan pasti punya banyak peminatnya.

Secara spesifik, ia menilai harga paket investasi yang ditawarkan The Clinic cukup logis. Namun, kata Evi, untuk mendirikan usaha ini, lokasi harus diperhatikan. Ia menyarankan, calon mitra mencari lokasi yang ramai, strategis dan sesuai target.

Selain itu, calon mitra juga harus memperhatikan kompetitor, serta strategi marketing yang dilakukan pihak pusat. "Perhatikan bagaimana pihak pusat membangun branding usaha ini," saran Evi. 

*Sekadar informasi, Nadia Octavia Djaling pernah bekerja sebagai karyawan di Clinic Beautylosophy untuk posisi manajemen pada 2010-2013. Saat ini, Nadia sudah tidak lagi bekerja di The Clinic Beautylosophy.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×