Reporter: Jane Aprilyani | Editor: Rizki Caturini
Tawaran kemitraan mi semakin menjamur saja. Salah satu pemain yang gencar menawarkan kemitraan adalah Yoyok Nurcahyo yang mengusung brand Mie Rampok di Surabaya, Jawa Timur.
Usaha yang berada di bawah naungan CV Mbledos Group ini berdiri sejak September 2015 dan langsung menawarkan kemitraan. Sampai saat ini, sudah ada 22 gerai yang 20 di antaranya milik mitra di Lampung dan Lamongan, Jawa Timur.
Mie Rampok menawarkan menu mi dengan berbagai tingkat kepedasan. Ada 11 tingkat kepedasan yang bisa dipilih konsumen. Sebagai menu pendamping dihadirkan dimsum dengan berbagai pilihan topping, seperti pangsit goreng, pangsit nori, dimsum magnum, siomay, dan lain lain.
Ciri khas lainnya, lokasi tempat makan atau gerai disulap sehingga nuansanya menjadi seperti di penjara, lengkap dengan penjaga penjara, tahanan penjara dan aksesorinya.
Kemitraan Mie Rampok menawarkan paket investasi senilai Rp 55 juta, Rp 75 juta, dan Rp 125 juta. Edi Prayitno, Humas Mie Rampok mengatakan, paket investasi sangat fleksibel, tergantung apakah mitra sudah punya perlengkapan atau fasilitas usaha.
Untuk paket Rp 55 juta, mitra akan mendapat perlengkapan 15 kursi, bahan baku mi untuk 500 porsi, aneka topping, dimsum 400 porsi, peralatan, dan pelatihan karyawan.
Sedangkan paket investasi Rp 75 juta mendapat perlengkapan 25 kursi, bahan baku mi untuk 2.000 porsi, dimsum 650 porsi, peralatan, serta pelatihan karyawan.
Ada pun paket master franchise Rp 125 juta mendapat 35 kursi, perlengkapan dan peralatan usaha, bahan baku mi untuk 2.300 porsi, dimsum 800 porsi, dan pelatihan cara membuat mi dan bumbu.
Kerjasama ini berlangsung seumur hidup, selama mitra membeli bahan baku dan bumbu ke pusat. Mitra juga tidak dikenakan biaya royalti dan franchise fee.
Omzet Rp 150 juta
Edi menjelaskan Mie Rampok menyajikan menu mie dengan level kepedasan dengan topping dimsum. Harga jual Mie Rampok ke konsumen tergantung lokasi. Di daerah Surabaya dihargai Rp 8.500 per porsi dan di Jakarta sekitar Rp 12.000 per porsi. Mitra ditargetkan menjual 250 porsi-300 porsi per hari, dengan target omzet harian antara Rp 3 juta-Rp 4 juta atau sekitar Rp 90 juta-Rp 120 juta per bulan.
Setelah dikurangi biaya bahan baku dan biaya operasional lainnya, mitra mendapat laba bersih sekitar 50% dari omzet. Dari situ diproyeksikan bisa balik modal dua bulan hingga tiga bulan.
Levita Supit, Ketua Umum Perhimpunan Waralaba dan Lisensi Indonesia mengatakan, peluang bisnis mi masih menjanjikan karena makanan ini punya banyak penggemar di Indonesia. “Bisnis ini masih menarik,” ujarnya.
Namun, ada beberapa hal yang harus diperhatikan agar sukses di bisnis ini. Antara lain cita rasa harus enak. "Disamping desain gerai yang menarik perhatian konsumen, pelaku usaha juga harus membuat rasa yang berbeda," ujarnya.
Mie Rampok Jalan Dr, Ir Soekarno no 18, Mulyorejo, Jawa Timur HP. 081357538590
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News