kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45932,69   4,34   0.47%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Menimbang peluang bisnis cucian mobil


Minggu, 02 Desember 2012 / 18:11 WIB
ILUSTRASI. Multipolar (MLPL) mencatat penurunan pendapatan 2,4% secara tahunan menjadi Rp 5,13 triliun di semester pertama tahun ini.


Sumber: Kontan 30/11/2012 | Editor: Havid Vebri

Pesatnya pertumbuhan jumlah kendaraan roda empat membawa berkah bagi usaha cuci mobil dan motor. Lantaran pasarnya besar, tidak heran banyak yang mencari peruntungan dari bisnis cucian mobil. Salah satunya adalah Ferdi Sandika yang mengusung brand Star Auto Care 79 di Bandung, Jawa Barat.

Usaha cuci mobil yang bernaung di bawah bendera Farel Buana International ini berdiri tahun 2004. Setelah enam tahun beroperasi, baru pada tahun 2011, Star Auto Care 79 menawarkan kemitraan.

Saat ini, sudah ada empat gerai Star Auto Care 79 di Tasikmalaya dan Bandung. Sebelum menawarkan kemitraan, Ferdi mengaku, sejak tahun 2007 sudah biasa memasok peralatan dan bahan cuci mobil dan motor.

"Saya sudah memasok peralatan dan bahan cuci mobil dan motor untuk 35 bengkel di Jabodetabek dan Jawa Barat," katanya.

Belakangan, Ferdi tertarik juga menawarkan kemitraan lantaran melihat peluang pasar bersih mobil ini makin menjanjikan. Star Auto Care 79 menyediakan layanan cuci mobil dengan sistem salju atau snow wash system, seperti snow wash dan rainbow snow wash.

Selain itu, ada juga layanan perawatan bodi mobil, seperti cuci wax, anti karat, dan body dressing. Tarif jasanya mulai Rp 35.000 - Rp 350.000.

Dalam kerjasama kemitraan, Star Auto Care 79 menawarkan satu paket investasi senilai Rp 250 juta. Biaya itu terdiri dari franchise fee untuk lima tahun senilai Rp 100 juta. Sisanya buat pengadaan tiga buah mesin hidrolik seharga Rp 150 juta.

Mitra juga mendapatkan pelatihan karyawan, promosi, dan sistem manajemen usaha. Syarat utamanya, mitra harus menyiapkan lokasi dengan ukuran 400 meter persegi.

Ferdi menargetkan, perolehan omzet mitra usaha sebesar Rp 35 juta saban bulan. Adapun target laba bersihnya sekitar 20%-30% dari omzet. Dengan biaya royalti sebesar 7% dari omzet, ia memperkirakan mitra bisa menemui titik impas saat usaha sudah berjalan selama 18 bulan.

Dalam kerjasama ini, Ferdi juga mewajibkan mitra membeli bahan cuci mobil, seperti semir dan sampo dari pusat. Biaya pembelian bahan sebesar Rp 1,5 juta per bulan.Ia mengklaim, bahan yang dipakai merupakan bahan unggulan. Misalnya, ia menyediakan produk sampo mobil yang ramah lingkungan.

Ketua Komite Tetap Waralaba dan Lisensi Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin), Amir Karamoy menilai, bisnis cuci mobil dan motor masih menjanjikan. Namun, Amir mengingatkan, persaingan bisnis ini sudah sangat ketat.

Dampaknya, banyak pemain yang kesulitan mengembangkan usahanya. Bahkan, pernah ada salah satu pemain yang ekspansi ke Malaysia, tapi sekarang bisnisnya tidak bertahan. "Jadi, perlu inovasi baru agar bisnis ini berkembang," ujarnya.

Inovasi itu bisa menyangkut layanan. Tempat cuci mobil juga perlu dilengkapi fasilitas lain, seperti kafe yang dilengkapi Wi-Fi, rumah makan, dan arena bermain anak. Dengan begitu, pelanggan tidak akan bosan saat menunggu kendaraannya dicuci.

Star Auto Care 79
Metro-Margahayu
Jl. Mars Utara Iii No. 14,
Bandung, Jawa Barat
HP: 0818213077

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×