kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.871.000   -20.000   -1,06%
  • USD/IDR 16.445   -75,00   -0,45%
  • IDX 7.107   66,36   0,94%
  • KOMPAS100 1.034   12,73   1,25%
  • LQ45 806   9,73   1,22%
  • ISSI 223   1,91   0,86%
  • IDX30 421   5,94   1,43%
  • IDXHIDIV20 502   10,81   2,20%
  • IDX80 116   1,41   1,23%
  • IDXV30 120   2,66   2,27%
  • IDXQ30 138   2,04   1,50%

Menimbang peluang bisnis Soto Lamongan Cak Bukin


Jumat, 02 Juni 2017 / 16:45 WIB
Menimbang peluang bisnis Soto Lamongan Cak Bukin


Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Havid Vebri

JAKARTA. Soto menjadi salah satu kuliner khas nusantara. Ada banyak ragamnya, mengikuti daerah di mana soto itu berada. Salah satu yang terkenal adalah soto khas Lamongan. Alhasil, banyak pelaku bisnis kuliner yang menyajikan soto berkuah kuning ini.

Seperti yang dilakoni  Masbukhin, pemilik Soto Lamongan Cak Bukin di Jakarta. Mendirikan gerai soto Juli 2016, Masbukhin langsung menawarkan kemitraan usaha. Saat ini, Soto Lamongan Cak Bukin belum memiliki mitra. Namun, gerai pusat ada tiga di Jakarta dan Bekasi.

Kemitraan ini menawarkan paket investasi senilai Rp 25 juta. Mitra akan dilengkapi dengan gerobak kayu, peralatan produksi, peralatan saji, peralatan tambahan, perlengkapan kerja, perlengkapan promosi awal dan bahan baku awal yang cukup untuk 50 porsi. 

Biaya investasi juga sudah mencakup biaya franchise selama lima tahun. Ada pun untuk biaya royalti dikenakan sebesar 3%-5% dari omzet bulanan. Mitra juga wajib membeli bumbu kering ke pusat. Sementara bahan baku dasar seperti ayam dan sayuran bisa beli di luar.

Masbukhin menargetkan, mitra bisa meraih omzet minimal Rp 650.000 per hari atau Rp 19,5 juta per bulan. Bahkan jika lokasi usahanya ramai, mitra diprediksi bisa mengantongi omzet Rp 1 juta per hari.

Dengan laba bersih sekitar Rp 3,5 juta per bulan, mitra diprediksi mitra bisa mendapatkan modalnya kembali dalam tujuh bulan hingga satu tahun. Menurut Masbukhin, biaya operasional terbesar habis untuk pengadaan bahan baku yang nilainya bisa mencapai 60% dari omzet atau sekitar Rp 11,7 juta per bulan. 

"Setelah dikurangi biaya operasional lainnya, laba bersihnya sekitar Rp 3,5 juta per bulan," jelasnya. Dalam satu gerai paling tidak dibutuhkan dua orang karyawan untuk melayani penjualan dari pagi hingga sore hari.

Harga satu mangkok Soto Lamongan Cak Bukin dibanderol Rp 15.000 hingga Rp 22.000. Soto Lamongan Cak Bukin menawarkan dua pilihan menu ayam, yaitu ayam kampung seharga Rp 20.000 per mangkok dan ayam merah yang dihargai Rp 15.000 per mangkok.

Ia juga menyediakan menu makanan tambahan, seperti tahu, tempe, sate usus dan telur puyuh. Selain bahan baku ayam yang terjamin kualitasnya, ia mengklaim keunggulan Soto Lamongan Cak Bukin terletak pada rasa kuah yang legit dengan racikan bumbu yang dijamin sedap di lidah.

Masbukhin menargetkan, tahun ini bisa menggaet minimal enam mitra usaha di wilayah Jabodetabek.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Tag

TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Thrive

[X]
×