kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Menimbang usaha gerai minimarket


Rabu, 27 Agustus 2014 / 15:05 WIB
Menimbang usaha gerai minimarket
ILUSTRASI. Warga antre mendaftar tahap kedua padaProgram Mudik Gratis Kemenhub tahun 2022 lalu di Dinas Perhubungan Kota Bogor, Jawa Barat, Senin (18/4/2022). ANTARA FOTO/Arif Firmansyah/rwa.


Reporter: Primasyah Kristanto | Editor: Rizki Caturini

Saat ini, orang cenderung mencari kepraktisan untuk hal apapun, termasuk aktivitas berbelanja kebutuhan pokok. Kondisi itulah yang membuat bisnis minimarket makin cerah.

Salah satu peritel yang ingin mencecap gurihnya pasar ini adalah PT My Mart Global International. Lewat brand My Mart, perusahaan ini siap melebarkan sayap bisnisnya di Indonesia lewat sistem kemitraan usaha.

Menurut Yusuf Samapta, Staf Pemasaran PT My Mart Global International, gerai My Mart berdiri sejak Mei 2014 dan langsung membuka tawaran kemitraan. Saat ini, My Mart sudah memiliki empat gerai. Rinciannya, satu gerai milik pusat di Depok dan tiga di antaranya adalah milik mitra yang berlokasi di Sidoarjo, Malang, dan Tuban.

Ada tiga paket investasi yang ditawarkan, yaitu paket senilai Rp 287 juta, paket Rp 500 juta, dan paket Rp 1 miliar. Pada paket Rp 287 juta, mitra akan mendapatkan produk awal, rak, meja kasir, pelatihan karyawan, dan biaya kerjasama untuk 5 tahun. Juga termasuk perizinan dan promosi.

Mitra harus menyediakan ruangan minimal 8 meter (m) x 10 m dan lima orang karyawan. Jika mengambil paket Rp 500 juta, mitra mendapatkan perlengkapan ekstra, seperti tenda, meja, dan kursi, sehingga konsumen dapat menikmati minuman yang dibeli di My Mart. Untuk paket Rp 1 miliar, mitra akan mendapatkan seluruh paket utama, plus mini garden, ditambah dengan satu unit kantor pos yang dioperasikan oleh PT Pos Indonesia serta gerai untuk layanan refleksi.

Biaya royalti 2%

Seluruh produk dagangan harus dipasok dari pusat. Estimasi omzet yang diperoleh berkisar Rp 5 juta–Rp 6 juta per hari. Setelah dikurangi biaya operasional, mitra dapat memperoleh laba bersih sekitar Rp 18 juta per bulan. "Mitra dapat balik modal kira-kira selama 1,5 hingga dua tahun," kata dia.

Ada biaya royalti 2% per bulan. Apabila setelah 5 tahun mitra ingin memperpanjang kontrak, akan dikenakan biaya sebesar Rp 15 juta untuk pengambilan paket senilai Rp 287 juta. Untuk paket Rp 500 juta dikenakan biaya Rp 25 juta dan sebesar Rp 50 juta pada paket Rp 1 miliar.

Yusuf mengklaim, selain menjual produk kebutuhan rumah tangga sehari-hari, kelebihan My Mart adalah ada sekitar 10 produk khusus yang hanya dijual di sana, seperti brand Kopi Gress. Maklum, My Mart masih di bawah naungan PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI), perusahaan yang bergerak di bidang agribisnis dan perdagangan.

Menurut pengamat waralaba, Amir Karamoy, perusahaan yang ingin menawarkan waralaba setidaknya harus berdiri lima tahun sehingga teruji. “Jika statusnya sebagai mitra usaha, hal itu tidak apa-apa,” ujarnya. Nah, akhir-akhir ini, ada tren penolakan pembangunan minimarket di daerah-daerah tertentu karena mematikan pasar tradisional dan warung. "Itu perlu jadi perhatian," ujar Amir.                                      n

My Mart   
Jln. Raya Sawangan No. 18, Pancoranmas, Depok
HP: 081331305041

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×