kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Menjahit Laba Produk Unik Berbahan Kain


Sabtu, 11 Maret 2023 / 13:30 WIB
Menjahit Laba Produk Unik Berbahan Kain


Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Fahriyadi .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kreativitas menjadi salah satu modal utama bagi para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) untuk berkembang. Bermodal kreativitas pula, UMKM seperti Shrelo bisa menghasilkan berbagai produk unik bernilai tinggi bisa dihasilkan.

Shrelo merupakan UMKM yang memproduksi berbagai barang dengan konsep kamuflase (tiruan). Menggunakan bahan dasar kain, Shrelo misalnya membuat tas yang bentuknya menyerupai tabung gas elpiji hingga kaleng kerupuk.

Abimono, pendiri sekaligus pemilik Shrelo mengatakan, awalnya ia ragu  untuk memasarkan produk-produknya. Bahkan, istrinya sendiri juga ragu produk-produk unik tersebut akan diterima publik.

"Terus istri saya biasa marah, emang pasti laku? Tapi saya mah bikin saja," ujar pria yang akrab disapa Bimo ini saat berbincang dengan KONTAN, Kamis (9/2).

Selain kurang mendapat dukungan, pada awalnya tak mudah bagi Bimo untuk  menjalankan bisnis ini. Maklum saja, sebelum memulai usaha tersebut Bimo hanya seorang karyawan perusahaan.

Di sela-sela waktu senggangnya, ia ikut membantu usaha percetakan milik istrinya. Namun, bisnis percetakan tersebut sempat mengalami beberapa kali kegagalan.

Dari sinilah, muncul ide Bimo untuk membuat berbagai produk dengan bentuk yang tak biasa. Hingga pada tahun 2016, Bimo memulai bisnis tersebut dengan menghasilkan beberapa produk fesyen dengan bentuk yang unik.

Keberaniannya memulai usaha pun berbuah manis. Produk-produk yang dihasilkan Shrelo mendadak viral di media sosial.

Bimo bercerita, ada beberapa produk yang paling banyak dipesan, seperti tas berbentuk kaleng kerupuk, tas berbentuk tabung gas elpiji. Selain itu ada produk lain seperti bantal leher berbentuk udang, hingga selimut telor ceplok. Semua produk yang ia hasilkan dibikin secara manual alias dijahit dengan tangan.

"Waktu itu sempat viral tas kaleng kerupuk. Sempat lagi viral selimut bayi bentuknya seperti telur ceplok," kisah  Bimo.

Bimo membanderol tas bentuk tabung gas elpiji dengan harga Rp 230.000. Sementara tas belanja kaleng kerupuk dijual  pada kisaran Rp 40.000-Rp 70.000.

Sejak berdiri hingga kini, pria berusia 42 tahun ini menyebut sudah melayani lebih dari 17.000 pelanggan dengan orderan berbagai produk. Kini ia juga sudah memiliki lebih dari 1.800 produk yang rutin dijahit untuk dijual.

Kendati viral dan mulai diketahui banyak orang, Bimo enggan menyebut penghasilan yang ia peroleh dari bisnis ini. Namun, yang jelas, kini ia sedang berusaha untuk kembali membangkitkan usahanya yang sempat terpuruk akibat pandemi Covid-19. Saat penyebaran virus korona baru itu tengah memuncak, omzetnya sempat anjlok hingga 75%. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×