kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Menjajaki peluang bisnis warung kopi


Rabu, 02 Januari 2013 / 17:06 WIB
ILUSTRASI. Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR periode 2019-2024 dari Fraksi PDI Perjuangan Said Abdullah. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/wsj.


Sumber: Kontan 2/1/2013 | Editor: Havid Vebri

Nongkrong di kafe sudah menjadi gaya hidup masyarakat modern. Kafe acapkali menjadi tempat kongkow, rapat, berdiskusi, belajar, bahkan bekerja. Maka, tidak mengherankan jika gerai kafe kini semakin menjamur di kota-kota besar dalam beberapa tahun terakhir.

Melihat peluang ini, Untung Prayitno pun tergiur terjun ke bisnis kafe dengan brand Obree's Cafe. Kafe di bawah naungan CV Golden Buana ini bermarkas di Kota Legenda, Bekasi, Jawa Barat.

Berdiri tahun 2009, Obree's Cafe resmi menawarkan kemitraan pada 2011. "Saya membuka kerjasama dengan konsep kafe shop," ujar dia.

Tapi, sampai sekarang, Untung baru punya satu gerai dan belum memiliki mitra. Cuma, ia menargetkan tahun ini bisa membuka satu gerai mitra setiap bulan.

Obree's Cafe mengandalkan menu kopi, seperti kopi luwak, premium black cofee, dan chifet coffee, serta bermacam milkshake. Selain itu, tersedia juga aneka makanan ringan, semisal zuppa soup, lasagna dan spageti.

Kopi dan makanan di kafe ini berbanderol harga mulai Rp 12.000 hingga 26.000 per menu. "Harga kopi di kafe ini untuk kalangan menengah ke bawah," kata Untung.

Bagi yang ingin menjadi mitra, Untung menawarkan satu paket kemitraan dengan investasi senilai Rp 80 juta. Mitra mendapatkan peralatan lengkap, seperti kafe maker machine, etalase kafe, booth, kursi, serta bahan baku awal sebanyak 100 gelas.

Kantor pusat juga akan mendekorasi ruangan sesuai dengan branding kafe. "Yang diutamakan adalah suasana dan kenyamanan para pengunjung," ujar Untung.

Menurut Untung, mitra bisa mengantongi omzet hingga  Rp 1,5 juta per hari, atau Rp 45 juta per bulan. Jika omzet tercapai, mitra bisa balik modal dalam enam bulan. Dengan asumsi, mitra bisa meraup laba bersih sekitar 35% dari omzet.

Labanya cukup besar karena biaya bahan baku sangat kecil, yakni sekitar 20% dari total omzet. Untuk standardisasi produk, mitra wajib membeli bahan baku dan bumbu dari kantor pusat.

Kantor pusat juga akan memberi pelatihan karyawan, dan mengiklankan kafe milik mitra hingga dikenal luas masyarakat.

Amir Karamoy, Ketua Komite Tetap Waralaba dan Lisensi Kamar Dagang dan Industri (Kadin) menilai, prospek bisnis kafe masih menjanjikan, terutama di kota-kota besar. Namun, ingat: persaingan bisnis ini sudah semakin ketat.

Di segmen menengah bawah, misalnya, sudah ada pemain yang cukup ekspansif seperti 7-Eleven. Bahkan, "Harga kopi di 7-Eleven bisa lebih murah lagi," kata Amir yang juga Dewan Pembina Perhimpunan Waralaba dan Lisensi Indonesia (Wali).

Agar bisa tumbuh dan bersaing, Obree's Cafe harus memiliki keunikan yang para pelanggan mengingatnya. Contoh, rasa kopinya berbeda dan lebih enak dibandingkan dengan kopi lain.

Selain itu, suasananya juga harus berbeda, seperti ada video yang bisa ditonton secara gratis. "Intinya, kafe yang menyasar kelas menengah harus mencari kekhasan sendiri agar bisa bersaing," imbuh Amir.

Obree's Cafe                                                                                                                                                                   Jl. Bima Buana Utama
No 111 Perumahan Dukuh Bima, Kota Legenda, Bekasi
HP: 083892127460

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×