kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45925,20   -6,16   -0.66%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Menjajal bisnis burger lokal


Jumat, 23 Agustus 2013 / 13:12 WIB
ILUSTRASI. Harga Saham BUKA & BBCA Menghijau di Perdagangan Bursa Kamis (31/3)./pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/08/02/2022.


Reporter: Noor Muhammad Falih | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Peluang bisnis makanan khas negara barat, seperti burger dan hot dog sangat besar. Maka, banyak pelaku usaha kuliner lokal yang terjun ke usaha  tersebut. Salah satunya, Jaya yang membuka usaha Premium Burger di Depok sejak Mei lalu.

Sesuai namanya, Premium Burger menjual burger dan hot dog, masing-masing dengan dua varian. Harganya dibanderol Rp 7.000 hingga Rp 12.000 per buah. Jaya mengklaim, Premium Burger menggunakan daging berkualitas tinggi, dengan harga jual produk yang hampir sama dengan kompetitor sejenis di kelas menengah bawah.

Alasannya, Jaya merupakan salah satu karyawan di sebuah perusahaan pemasok daging khusus hot dog dan burger. Perusahaan ini memasok ke beberapa convenience store di Jakarta. Nah, dari pekerjaan utamanya itulah ia bisa lebih mudah mendapat pasokan daging berkualitas tinggi. “Sosis yang kami gunakan dalam hot dog di Premium Burger sama kualitasnya dengan sosis di salah satu convenience store di Jakarta,” klaimnya.

Lantaran banyak peminat, mulai Agustus tahun ini, Jaya pun menawarkan kemitraan Premium Burger. Meski belum memiliki mitra, Jaya sudah memiliki dua gerai yang semuanya berlokasi di Depok.

Ia mematok nilai investasi Premium Burger seharga Rp 2,5 juta. Mitra berhak mendapatkan booth berbahan stainless steel, perlengkapan masak dan bahan baku awal sebanyak 25 porsi.

Saban bulan, mitra diperkirakan bisa menghasilkan omzet Rp 4,5 juta. Dengan target keuntungan bersih mencapai 40%, mitra diharapkan sudah bisa balik modal 1 - 2 bulan. “Hitung-hitungannya jelas, untuk satu porsi burger, modal daging cuma Rp 1.300, roti Rp 1.100, saus serta sayur-sayuran sekitar Rp 1.000.

Nah, harga jual Rp 7.000, jadi sudah untung dua kali lipat,” papar jaya. Namun, ia tidak menampik, mitra harus membayar gaji karyawan atau sewa tempat.

Pria 36 tahun ini mengaku, tidak menargetkan penambahan jumlah mitra dalam kurun waktu tertentu. Ia hanya berusaha membuka peluang usaha bagi masyarakat luas dengan investasi yang minim dan keuntungan maksimal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Terpopuler
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×