Reporter: Tri Sulistiowati | Editor: Havid Vebri
Salah menu favorit olahan ayam yang paling banyak dijumpai adalah ayam goreng. Kendati sudah disesaki banyak pemain, toh bisnis ini tak pernah surut.
Tiap saat ada saja yang menawarkan kemitraan. Salah satunya adalah Anto W. Kusumo yang mengusung merek Bella Fried Chicken di Bekasi, Jawa Barat. Bella Fried Chicken menawarkan menu utama ayam goreng tepung crispy dengan cita rasa pedas dan original.
Kendati baru menawarkan kemitraan awal tahun 2014, kini sudah ada 14 gerai Bella Fried Chicken. Perinciannya, delapan gerai milik mitra dan tujuh sisanya milik pribadi. "Saya sendiri sudah merintis bisnis ini sejak tahun 2012 lalu," kata Anto.
Ayam goreng Bella Fried Chicken dijual plus nasi. Satu porsi ayam goreng ini dibanderol mulai Rp 6.000 hingga Rp 8.000. Bila tertarik dengan kemitraan ini, calon mitra perlu menyiapkan modal sebesar Rp 15 juta. Mitra mendapatkan booth, bahan baku tepung 20 kilogram (kg), freezer, perlengkapan memasak, perlengkapan branding, dan perlengkapan tambahan lainnya.
Kemitraan ini tidak mengenakan royalty fee. Namun, mitra harus membeli tepung ayam goreng dan kemasan dari pusat. Tujuannya untuk menyamakan standar rasa di semua gerai.
Anto mengklaim, kelebihan ayam gorengnya ada pada racikan bumbu tepung yang lebih renyah. “Untuk ayam mentahnya bisa beli di tempat lainnya, tetapi tetap dengan standar dari kami,” jelasnya.
Menurutnya, bahan baku ayam harus dalam keadaan segar. Ia tidak menyarankan mitra menggunakan ayam yang sudah disimpan di freezer terlalu lama karena rasanya sudah tidak enak.
Agar bisnis mitra terus berjalan dan memenuhi target penjualan, Anto memberikan jasa konsultasi lokasi. Kriterianya tentu harus strategis dan ramai. Mayoritas gerai Bella Fried Chicken sendiri berlokasi di depan minimarket, seperti Alfamart dan Indomaret.
Anto menargetkan, mitra bisa mengantongi omzet rata-rata sebesar Rp 15 juta per bulan. Setelah dikurangi biaya operasional dan bahan baku, porsi margin yang didapatkan mitra sekitar 30% dari omzet.
Dengan laba tersebut, mitra bisa balik modal dalam empat bulan. "Dengan catatan, lokasi jualan strategis," katanya. Anto menargetkan, setiap bulan ada satu atau dua mitra baru yang bergabung.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News