kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Menjajal peruntungan tusukan sate Jepang


Sabtu, 28 Juli 2018 / 10:05 WIB
Menjajal peruntungan tusukan sate Jepang


Reporter: Elisabeth Adventa | Editor: Johana K.

KONTAN.CO.ID - Beragam kuliner Jepang kini mudah ditemui di sekitar kita. Mulai dari sushi, ramen, bento, udon, hingga sate khas Jepang yang disebut yakitori.

Sayang, belum banyak pebisnis yang menggarap bisnis sate tersebut. Faktor inilah yang membuat  Boediman Soemali asal Bandung mendirikan Toriku pada Agustus 2017 lalu dan langsung menawarkan kemitraan.

"Sebulan beroperasi langsung buka kemitraan karena ada langganan tertarik jadi mitra," katanya ke KONTAN.
Kini, Toriku sudah punya tujuh gerai. Satu milik pusat dan sisanya punya mitra yang tersebar di sekitar Bandung serta Palembang.

Kalau tertarik, dirinya membuka dua paket kemitraan investasi. Paket booth Rp 35 juta dan paket mal Rp 225 juta. Dengan modal tersebut, mitra akan mendapatkan ragam fasilitas.

Bedanya, bila paket Rp 35 juta itu lebih cocok di kantin kampus atau foodcourt ukuran kecil, dan paket Rp 225 juta dengan luas areal yang lebih luas hingga 40 m² lebih sesuai berada di pusat belanja. Tapi mitra  diperbolehkan memilih lokasi usaha di luar itu.

Dengan mengusung tema Sate Jepang Halal, Toriku menawarkan lima macam menu sate dengan harga Rp 7.000 - Rp 9.000 per tusuk. Ia mengklaim keunggulan sate tersebut karena bumbunya dari aneka rempah yang cocok dengan lidah  lokal. Dagingnya, yakni daging ayam, diklaim lembut. Selain daging ayam, ada juga pilihan kulit ayam dan salmon ball.

Oh iya, mitra wajib membeli bahan baku berupa bumbu dan saus dari pusat. Sedangkan daging ayam bisa dibeli di lokasi terdekat untuk menjaga kesegaran.

Gerai makanan ini ia proyeksi bisa meraup omzet Rp 20 juta - Rp 25 juta per bulan untuk jenis booth dan Rp 60 juta - Rp 100 juta untuk paket mal. Setelah dikurangi biaya royalti 5% dari laba, ia proyeksi mitra bisa balik modal antara empat  sampai lima bulan untuk paket booth, dan 10-15 bulan di paket mal.

Dengan tawaran tersebut, ia berharap bisa mendapat tambahan 12 mitra lagi sampai akhir tahun ini. Saat ini sudah dua mitra tahap penjajakan.

Ketua Umum Perhimpunan Waralaba & Lisensi Indonesia (WALI), Levita Supit mengkritisi waktu balik modal yang relatif singkat. Kalau begitu, pihak pusat harus memperhatikan alur sistem usahanya tetap teratur dan tertib. Hal lain yang jadi perhatian adalah mencari lokasi usaha strategis.      

Toriku
PVJ Mall (belakang Guess)
Sukajadi 131-136 Bandung
HP. 0818-219-999

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×