kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Menjajal untung bisnis ayam, burger & pizza


Jumat, 19 Desember 2014 / 15:45 WIB
Menjajal untung bisnis ayam, burger & pizza
ILUSTRASI. Lowongan Kerja BUMN PLN Terbaru 2023, Fresh Graduate Bisa Daftar. ANTARA FOTO/Indrayadi TH


Reporter: Rizki Caturini, Yuthi Fatimah | Editor: Rizki Caturini

Menu ayam goreng sudah menjadi menu sehari-hari masyarakat Indonesia. Balutan campuran bumbu dan tepung yang renyah dan nikmat membuat makanan ini menjadi favorit bagi semua kalangan masyarakat, baik muda maupun tua. Itulah sebabnya, masih banyak saja gerai-gerai makanan yang menawarkan ayam goreng bermunculan di banyak tempat.

Salah satunya adalah DGC Chicken Burger Pizza. Yufita Ernawati, si pemilik usaha mengatakan, bisnis ini bermula dari pemikirannya untuk memutar kembali dana keuntungan bisnis dari berjualan isi ulang pulsa ponsel dan listrik yang dia ikuti dalam jaringan bisnis DGC.

Usaha kuliner ini berdiri pada 2013. Awalnya tawaran usaha membuka gerai DGC Chicken Burger Pizza ini hanya untuk para anggota bisnis jaringan isi ulang pulsa tersebut. Agar makin berkembang, Yufita menawarkan kemitraan usaha kepada masyarakat umum di tahun yang sama. Menu utamanya ayam goreng, burger dan pizza.

Saat ini DGC Chicken Burger Pizza sudah memiliki delapan gerai yang terdiri dari lima outlet milik anggota DGC dan tiga gerai lainnya milik mitra di luar anggota. Outlet tersebut tersebar di Solo, Sukoharjo, Kutoharjo, Sragen, dan Purworejo.

Ada dua paket investasi yang ditawarkan, yakni mini resto seharga Rp 65 juta dan paket resto senilai Rp 250 juta. Fasilitas paket mini resto adalah bahan baku awal bumbu dan tepung ayam goreng, roti dan saus untuk pizza beserta toppingnya, dan roti untuk burger beserta isinya. Mitra juga akan mendapatkan perlengkapan memasak, perlengkapan lainnya, dan renovasi tempat.  

Perbedaan dari kedua paket adalah kuantitas bahan baku yang akan didapat dan luas tempat usaha. Harga jual menunya berkisar Rp 6.500−Rp 24.000 per porsi. Dia menghitung, mitra bisa meraup omzet Rp 15 juta−Rp 45 juta per bulan. Biaya untuk pembelian bahan baku biasanya sekitar Rp 6,5 juta per bulan.

Biaya royalti 2%

Setelah dikurangi biaya bahan baku dan lainnya, mitra diprediksi meraup laba bersih sekitar 20%. "Targetnya balik modal sekitar 8 bulan–17 bulan," kata dia.
Pusat mengutip biaya royalti 2% tiap bulan. Mitra juga wajib membeli bahan baku dari pusat. Yufita mengklaim, kelebihan usahanya adalah harga yang terjangkau dan cita rasa menu yang memiliki aroma rempah yang mendominasi. Selain itu, khusus bagi anggota jaringan isi ulang pulsa DGC, mereka bisa membeli menu makanan di resto ini dengan pemotongan defisit pulsa yang mereka punya. "Promosi usaha pun akan menggunakan jaringan promosi usaha milik komunitas yang sudah terbangun," ujar Yufita.  

Erwin Halim, pengamat bisnis Proverb Consulting, mengatakan, agar bisa bertahan, usaha ini harus memperhatikan keunikan produk. Pusat juga harus bisa memberikan bukti.       n

DGC Chicken Burger Pizza     
Jalan Ir. Sutami, Kentingan Surakarta (depan UNS Solo).
HP: 085647068868

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×