kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Menjala penjualan hasil laut lewat Nalayan


Sabtu, 15 Juni 2019 / 12:00 WIB
Menjala penjualan hasil laut lewat Nalayan


Reporter: Ratih Waseso | Editor: Markus Sumartomjon

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perkembangan teknologi digital memang bisa memudahkan pebisnis dalam menjangkau pasar. Dan ini berlaku untuk segala jenis bisnis. Termasuk juga untuk produk hasil laut.

Lewat Nalayan.id, Maulida Ranintyari berupaya mengembangkan bisnis penjualan hasil luat ke pasar. Dengan menjabat sebagai Co Founder dan Chief Executive Officer (CEO)Nalayan, Maulida merasa beruntung bisa menjajakan hasil laut dengan memanfaatkan media sosial saja. Dengan mengandalkan nomor whatsapp, ia kerap kali mendapat orderan produk hasil laut. Dalam sebulan Nalayan bisa melayani 100 orderan dengan rata-rata pesanan seberat 10 kilogram. "Fokus kami adalah business to business (B2B)," katanya kepada KONTAN.

Maklum, pelanggan dari Nalayan adalah para pebisnis yang membutuhkan produk hasil laut. Seperti perusahaan katering atau restoran. Tercatat saat ini, usaha rintisan tersebut sudah menggandeng 50 mitra bisnis. Kebanyakan perusahaan katering dan restoran.

Usaha yang sudah berjalan Juni 2017 ini jangkauan pasarnya berada di sekitar Bandung dan Cimahi. Nah, mulai tahun ini, bersiap untuk memperluas pasar. Terutama ke wilayah Jabodetabek. "Daerah pertama yang akan kami garap adalah Jakarta terlebih dahulu baru kemudian sekitar Jakarta," tuturnya.

Ia optimistis, bisa mendapatkan pasar di wilayah baru tersebut. Apalagi Nalayan sudah menggandeng para pemasok produk hasil laut, yakni produk filet ikan dari beberapa pabrik di Purwakarta dan Sidoarjo, serta para pemasok hasil tangkapan ikan laut dan yang lainnya. Hal ini masih belum termasuk beberapa perusahaan logistik yang sudah menjadi mitra bisnis Nalayan.

Saat ini, Nalayan tengah merancang situs khusus penjualan online yang masih dalam pengembangan. Nanti, segala urusan pemesanan produk hasil laut dan sejenisnya, termasuk juga soal pembayarannya bakal tertera di situs tersebut.

Saat aplikasi tersebut bisa beroperasi pada akhir tahun ini, Maulida bakal memperluas layanan bisnis Nalayan. Yakni menjadi penyedia jasa alih daya layanan logistik untuk produk tersebut atau third party logistics. Khususnya mitra bisnis katering, restoran hingga hotel.

Saat semua rencana dan aplikasi digital tersebut beroperasi, Nalayan berencana memasok semua produk laut yang ada di pasaran, yakni, mulai dari produk yang segar dan olahannya.

Sedangkan untuk target akhir tahun ini, start up ini berusaha untuk bisa memenuhi pasar di wilayah Jabodetabek. "Kami menargetkan jumlah pengguna dan mitra bisnis bertambah sebanyak-banyaknya," katanya tanpa merinci target pendapatan yang dipatok pada akhir tahun ini.

Saat ini, Nalayan mengambil sistem komisi sebesar 10% sampai 15% dari setiap transaksi bisnis yang terjadi. Harga yang tertera sudah termasuk biaya ongkos kirim. "Jadi harga sudah termasuk biaya pengantaran, kecuali untuk biaya pengantaran di luar area Bandung dan sekitarnya," tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×