kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Menjala potensi hasil laut lewat aplikasi


Sabtu, 11 Mei 2019 / 13:20 WIB
Menjala potensi hasil laut lewat aplikasi


Reporter: Ratih Waseso | Editor: Markus Sumartomjon

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Membeli hasil laut yang segar merupakan keinginan semua pihak. Terutama para konsumen serta pebisnis yang membutuhkan produk hasil tangkapan laut.

Melihat ada permintaan pasar, platform Indofish.id mencoba memenuhi kebutuhan tersebut. Start up yang baru beroperasi tahun lalu ini untuk sementara memberi layanan pembelian produk laut segar di sekitar Semarang Jawa Tengah. "Yang membedakan kami dengan aplikasi sejenis adalah, kalau Anda pesanan hari ini, maka langsung kami kirim hari itu juga," kata Abdul Khamid, Chief Executive Officer Indofish.id kepada KONTAN.

Cara ini bisa ia lakukan lantaran Indofish membagi waktu pengiriman pesanan produk laut, seperti ikan, udang dan sejenisnya ke dalam tiga kloter pengiriman. Kloter pertama pukul 07.00-12.00, kloter kedua antara pukul 13.00–15.00 dan kloter terakhir mulai dari pukul 16.00–18.00.

Menurut Abdul Khamid, start up yang mulai dirintis tahun 2018 itu, mulai ekspansif dalam mengembangkan bisnis sejak Februari 2019 Saat ini Indofish.id punya tiga mitra bisnis, yakni nelayan, pembudidaya, serta konsumen yang kebanyakan merupakan UMKM.

Untuk nelayan, Indofish sudah menggandeng 49 nelayan yang tergabung dalam enam kelompok besar yang tersebar di pesisir Pantai Utara Jawa, mulai dari Rembang hingga Kendal. Lantas ada sekitar 55 mitra pembudidaya, kemudian 40 UMKM yang kebanyakan terdiri dari para ibu-ibu.

Alhasil, produk Indofish tidak cuma sekedar ikan laut segar dan produk hasil laut lainnya, tapi juga ada produk hasil dari mitra UMKM. Misalnya makanan olahan hasil laut, seperti sambal dan lainnya. Adapun harga produk hasil laut yang ada di Indofish dijajakan dengan harga sekitar Rp 20.000 hingga Rp 100.000. Harga ini belum termasuk ongkos kirim sebesar Rp 10.000 saja untuk pengiriman di sekitar Semarang.

Dengan sistem yang ia buat, hasilnya tergolong positif. Saat ini, Indofish sudah mempunyai 340 anggota yang merupakan konsumen start up tersebut. Dari jumlah tersebut, ada 150 anggota aktif, yakni para ibu rumah tangga yang kerap kali membeli produk hasil laut dari Indofish.

Konsumen berikutnya adalah dari kalangan usaha. Yakni perusahaan katering ada 15 perusahaan dan 12 tempat makan, serta tiga agen pemasok hasil laut.

Hasilnya, rata-rata saban hari, Indofish bisa mendapatkan sekitar 30 pesanan sampai 40 pesanan. Sayang, Abdul tidak merinci nilai pesanan tersebut, tapi ia sebut saban bulan, pihaknya bisa meraup omzet sekitar Rp 30 juta sampai Rp 40 juta. Lagi-lagi, ia tidak bersedia memberi informasi soal komisi yang didapat dari layanan tersebut.

Dengan pencapaian tersebut, Abdul berencana melanjutkan ekspansi bisnis. Mulai tahun ini, cakupan wilayah pemasaran tidak cuma di sekitar Semarang saja, tapi mulai mengarah ke Selatan, seperti Salatiga dan Boyolali. Tapi ia tidak merinci kepastian waktu ekspansi tersebut.

Berikutnya, memperbanyak mitra bisnis. Ia menargetkan 100 mitra bisnis sampai akhir tahun ini. Tak sekadar perbanyak mitra, ia juga berencana membuat pelatihan manajemen kepada mitra supaya bisa lebih optimal dalam berbisnis.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×