kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Menjalankan usaha burger bermodal Rp 14,5 Juta


Jumat, 27 Juni 2014 / 12:36 WIB
ILUSTRASI. Katalog Promo Alfamidi Hemat Satu Pekan Spesial Gajian 30 Januari-5 Februari 2023


| Editor: Rizki Caturini

Kudapan khas negara barat seperti burger dan hotdog sudah banyak dijual di sini, dari skala bisnis gerobak pinggir jalan hingga gerai resto yang sudah cukup ternama di mal-mal. Meski persaingannya sudah cukup tinggi, namun peluangnya masih tetap ada.

Itulah yang membuat Hanny Mega pemilik One More untuk menjalankan usaha gerai burger dan hotdog. Ia mendirikan One More sejak tahun 2012 di Jakarta Selatan. Setelah dua tahun berdiri, dia mulai menawarkan kemitraan sejak Juni 2014. Karena masih baru, Hanny belum memiliki mitra. Saat ini dia hanya memiliki satu gerai di kawasan Ragunan.

Hanny menawarkan paket investasi sebesar Rp 14,5 juta. Dengan nilai itu, mitra sudah dapat gerobak, satu set peralatan masak, bahan baku awal untuk 50 porsi dan lainnya. Dia mengutip biaya royalti sebesar 2,5% setiap bulan. "Dan untuk bahan baku seperti roti, mayones, dan bumbu, mitra harus membeli dari pusat," ujar dia.

Hanny mengklaim, keunggulan produk burger dan hotdog buatannya adalah bahan baku yang digunakan seperti saus, mayones dan roti adalah buatannya sendiri. Sehingga cita rasa dan kebersihan produk bisa lebih terjamin.

One More tidak hanya menyajikan menu burger dan hotdog tetapi juga ada sosis bakar, kentang goreng, cream soup, dan omellete keju. Harga jual menu-menu di gerai ini mulai dari Rp 10.000− Rp 12.000 per menu. "Yang paling laris selama ini adalah hotdog dan burger," kata Hanny.

Hitungan dia, dalam sehari mitra bisa menjual 50 porsi. Sehingga mitra bisa meraih omzet minimal Rp 7 juta per bulan. Selama ini Hanny bisa mendapatkan laba bersih 25% dari pencapaian omzet sekitar Rp 10 juta per bulan.

Setelah dikurangi biaya pembelian bahan baku, sewa tempat, gaji pegawai dan biaya operasional lainnya, mitra diprediksi bisa balik modal dalam enam bulan, asal lokasi usaha yang dipilih cukup strategis seperti tempat keramaian di sekitar sekolah, kampus atau perumahan. Dia bilang, segmen pasar produk ini adalah anak-anak sekolah dan mahasiswa.

Hanny optimistis gerainya bisa berkembang dengan sistem kemitraan. Tahun ini, sebagai langkah awal dia berharap bisa mendapat dua mitra usaha. Jika berminat, silakan cermati penawarannya.    n

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×