kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.950   0,00   0,00%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Menjaring cuan dari penyuka hewan berkaki delapan (bagian 2)


Sabtu, 17 Agustus 2019 / 11:15 WIB
Menjaring cuan dari penyuka hewan berkaki delapan (bagian 2)


Reporter: Ratih Waseso | Editor: Markus Sumartomjon

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bagi awam, melihat tarantula langsung membuat bulu kuduk berdiri. Maklum, hewan berkaki delapan dan berbulu dengan ukuran lebih besar dari laba-laba ini punya tampilan yang cukup menakutkan. Tapi, dibalik tampilan yang menyeramkan, binatang ini ternyata tidak berbahaya. Minimal tidak mengandung bisa.

Bagi para pebisnis tarantula, tampilan tarantula yang menyeramkan tapi tidak berbahaya ini harus diketahui masyarakat banyak. Caranya adalah dengan memberikan sosialisasi ke masyarakat awam saat melakukan pameran. "Setelah kami jelaskan cara perawatan tentang jenis tarantula, tidak sedikit dari mereka yang ingin mencoba memelihara tarantula," tutur Felix Suryatama, pemilik Gudang Tarantula kepada KONTAN.

Baca Juga: Mengukur kelezatan budidaya labu madu (bagian 2)

Aldo Tan, pemilik Lapak Kaki Delapan juga sependapat dengan Felix bahwa memelihara tarantula mudah. Tapi untuk urusan budidayanya tergolong lebih ribet. Mulai dari mencari pejantan dan betina yang pas dan matang, hingga memisahkan telur tarantula dari indukkan, karena hewan ini yang bisa memakan telurnya sendiri. Belum lagi dalam merawat anakan tarantula. "Memang cukup sulit mengembangkan tarantula," tuturnya.

Lain cerita bagi penggemar tarantula yang tinggal merawatnya saja. Ini perkara yang mudah. Sebab tarantula biasanya hanya membutuhkan makan dua kali saja dalam satu minggu. Pakan tarantula juga gampang didapat, yakni jangkrik serta ulat hong kong. Satu tarantula cukup diberi satu hingga dua jangkrik saja.

Sedangkan Felix memberi penjelasan lebih rinci. Untuk tarantula tipe terrestial, yang hidup di atas tanah, cukup diberi makan satu kali seminggu saja. Sedangkan tipe tarantula yang hidup di atas pohon atau arboreal, pemberian pakan bisa dua sampai tiga kali seminggu.

Baca Juga: Budidaya dan fulus dari merpati balap tak ingkar janji (Bagian 2)

Pakan jangkrik bisa diberikan untuk jenis tarantula yang sudah dewasa. Supaya tidak bosan, bisa diselingi dengan kecoa madagaskar. Nah, untuk pakan anakan tarantula yang biasa disebut sling, bisa diberikan ulat hongkong.

Tarantula juga tidak memerlukan kandang khusus. Berikan saja cocopeat atau serbuk kelapa sebagai media tempat tinggal si tarantula. Gampang, kan. Apalagi tarantula termasuk hewan yang bandel dan jarang kena penyakit.

Sejauh ini, para pebisnis tarantula lebih banyak menjajakan jenis tarantula yang memang disukai oleh penghobi. "Saat ini, tarantula banyak dicari oleh penghobi pemula (beginner tarantulas)," tutur Felix sambil menyebut beberapa jenis tarantula kesukaan penghobi, seperti tarantula dari kelurga brachypelma, grammostola, dan avicularia (arboreal).

Persoalannya penghobi tarantula mulai banyak yang jadi pebisnis hewan ini.

(Selesai)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×