kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Menjaring kucuran rupiah dari furnitur berbahan kardus


Kamis, 05 April 2018 / 11:15 WIB
Menjaring kucuran rupiah dari furnitur berbahan kardus


Reporter: Elisabeth Adventa | Editor: Johana K.

KONTAN.CO.ID - Berawal dari tugas kuliah, Arief Asusanto, Odi Anggara dan Angger Wiranata  membesut Dus Duk Duk pada  2013 lalu. Mereka bertiga adalah mahasiswa desain produk. Hasil yang menarik pun mendorong mereka untuk melanjutkannya menjadi bisnis.

Dus Duk Duk memproduksi aneka furnitur, barang dekorasi, mainan anak, suvenir maupun merchandise berbahan kardus. Untuk bentuk, model, ukuran dan desain diserahkan kepada konsumen.

Angger mengatakan, biasanya tim Dus Duk Duk menerima pesanan custom dari konsumen. "Namun, ada juga konsumen yang minta barang jadi, sehingga desain dan bentuk mengikuti apa yang kami punya,” kata Angger.

Keunggulan produk Dus Duk Duk adalah pengemasan barang dibuat mudah dan bisa dibongkar pasang sendiri. Tentu di dalamnya disisipkan petunjuk pemasangan.

Mengingat kerumitan dan detil dalam pengerjaan produk, harga yang dibanderol pun cukup lumayan. Beberapa produk seperti mainan anak dan produk dekorasi sederhana dibanderol mulai Rp 150.000 tiap satu set kemasan. Angger mengatakan harga tertinggi produk Dus Dus Duk sampai Rp 60 juta. “Kalau yang jutaan bahkan puluhan juta itu biasanya paket instalasi dekorasi untuk mal, hotel, kantor atau pameran. Harga untuk dekorasi yang selama ini kami garap biasanya mulai Rp 10 juta. Harga tersebut menyesuaikan permintaan,” katanya.

Meski belum mengekspor secara langsung produknya,  namun Dus Duk Duk sudah beberapa kali bekerjasama dengan art designer dan arsitektur asal Belanda dan Italia. Bahkan, dari Italia sudah pelanggan yang memesan kepala rusa dan siluet berbahan kardus. Sedangkan, konsumen dari Belanda baru tahun 2015 mulai kolaborasi dengan Dus Duk Duk.

Tak hanya itu, sudah tiga tahun belakangan Dus Duk Duk juga menjadi langganan suvenir dan merchandise untuk pengunjung di Taman Nasional Baluran, Banyuwangi, Jawa Timur. Angger bilang, mereka biasanya membuatkan jam dinding berbahan kardus yang harganya sekitar Rp 125.000 per buah.

Ditanya soal bahan baku, Angger mengatakan Dus Duk Duk memperoleh bahan kardus dengan berbagai bentuk dan ukuran dari pengepul dan beberapa pabrik di sekitar Surabaya dan Mojokerto. “Kami awalnya memang pakai kardus-kardus bekas, kami kumpulkan lalu dipotong sendiri. Tapi makin ke sini, permintaan makin banyak dan menuntut kualitas yang lebih bagus dan awet. Jadi sekarang beli kardus langsung di pabrik juga dan beberapa ada yang masih ambil kardus bekas di pengepul, kami mix kedua bahan itu,” jelasnya.           

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×