Reporter: Ragil Nugroho | Editor: Tri Adi
Makanan berbahan baku ikan, selain lezat juga mengandung banyak protein dan gizi. Karena itu, menu makanan laut atau seafood memiliki penggemar yang banyak dan terus bertambah. Potensi ini mendorong Mat Nur Syamsi mencoba berbisnis makanan berbahan baku ikan kakap dan udang.
Dengan membuka kedai Seafood Cak Mat pada Februari 2009 di Kediri, Jawa Timur, sarjana perikanan ini menawarkan paket nasi nugget, nasi daging ikan kakap tepung, bakso keju hingga burger. "Semuanya berbahan baku ikan dan udang, tak ada ayam," katanya.
Menu-menu tersebut dijual dengan harga terjangkau mulai Rp 6.000 hingga Rp 10.000 per porsi. Ambil contoh menu paket burger spesial dengan tambahan telur dan keju. Dia menjualnya dengan harga Rp 9.000 per porsi.
Halal dan aman
Untuk menyakinkan masyarakat dengan menu ikannya, Cak Mat saat ini sudah mengantongi sertifikat halal dari Lembaga Pengkajian Pangan Obat-obatan dan Kosmetika (LPPOM) dan Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Selain sertifikat halal, menu makanan yang ditawarkan Cak Mat juga bebas boraks, formalin, dan bahan pengawet lain. "Sangat aman untuk dikonsumsi," katanya berpromosi.
Untuk menjamin kesegaran bahan baku, Cak Mat membuat produknya dalam bentuk beku atau frozen food. Cak Mat juga mengaku menggunakan resep khusus alami untuk membuat makanan ikannya bebas bau amis.
Dengan rasa lezat dan sertifikat halal yang dimiliki, Seafood Cak Mat terus berkembang. Karena itu, pada awal tahun 2010, Cak Mat menawarkan konsep kemitraan kepada masyarakat.
Dengan konsep kemitraan, Cak Mat tidak memungut biaya royalti. "Semua dengan konsep saling menguntungkan," katanya. Hingga saat ini, Cak Mat mengaku sudah memiliki 10 mitra di daerah Surabaya, Bandung, dan Kudus.
Masyarakat yang berminat menjadi mitra Seafood Cak Mat harus menyediakan modal awal sebesar Rp 20 juta-Rp 25 juta, tanpa sewa tempat. Uang itu dipakai untuk biaya kemitraan, membeli fasilitas etalase, peralatan masak lengkap, dan paket produk perdana selama seminggu.
Tak hanya itu, mitra juga mendapat sarana promosi dan pelatihan untuk dua orang karyawan. Itu juga termasuk biaya kemitraan sebesar Rp 5 juta di area Jawa Timur, Jawa Tengah dan Yogyakarta.
Untuk wilayah Jakarta, Jawa Barat, Banten dan Bali sebesar Rp 6 juta, dan luar Jawa dikenakan biaya sebesar Rp 7,5 juta. "Biaya kemitraan dibayarkan 75% setelah kesepakatan, sisanya sebelum pembukaan outlet," katanya.
Dengan perkiraan penjualan sebanyak 50 porsi per hari, Cak Mat menghitung mitra akan mendapatkan omzet Rp 15,75 juta per bulan. Jika asumsi itu terpenuhi, balik modal akan terjadi dalam 8 bulan.
Amir Karamoy, Ketua Dewan Pengarah Perhimpunan Waralaba dan Lisensi Indonesia menilai tawaran produk makanan berbahan baku ikan dan udang sangat menarik. "Ini menjadi alternatif menu yang saat ini didominasi ayam dan daging sapi," katanya.
Namun, ia menyarankan Cak Mat tetap melakukan pengawasan berkala kepada mitra. Pengawasan dan penanganan yang terus-menerus akan memperbesar peluang mitra untuk tumbuh jadi pengusaha sukses.
Seafood Cak Mat
Jl. Sindujoyo 4, Blok A/02, Gresik,Jawa Timur
Telp. 03170335295
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News