kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Menjaring untung dari jasa penyedia event organizer


Sabtu, 19 Oktober 2019 / 11:20 WIB
Menjaring untung dari jasa penyedia event organizer


Reporter: Venny Suryanto | Editor: Markus Sumartomjon

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. potensi bisnis penyelenggara acara alias event organizer (EO) terus tumbuh. Sebab kebutuhan ragam acara, baik itu bagi individu, kelompok atau perusahaan makin marak.

Kondisi tersebut coba ditangkap oleh Ratna Dewi Kumalasari yang mendirikan aplikasi Dapurevent.com, tahun  2017. Ini adalah usaha rintisan yang mengumpulkan sejumlah perusahaan yang berkecimpung di bidang event organizer.

Hasilnya pun tergolong positif. Hingga kini, Dapurevent sudah menggandeng lebih dari 500 mitra bisnis yang merupakan pebisnis penyelenggara acara. Kalau dihitung sampai sekarang, usaha rintisan ini sudah menghubungkan sekitar 1.000 pengguna ke penyelenggara acara (EO).

Memang ada dua layanan atau fitur yang menjadi andalan start up ini. Pertama konsultasi penyelenggaraan acara. Kedua menjadi pelaksana acara yang diinginkan pengguna.

Pengguna aplikasi ini bisa memilih EO sesuai spesifikasi yang diinginkan. Ibaratnya adalah, Dapurevent sebagai marketplace di bidang penyelenggaraan acara.
Untuk menarik minat penyelenggara acara, Ratna Dewi Kumalasari, Chief Executive Officer Dapurevent.com menawarkan fitur dan layanan di aplikasi tersebut secara gratis. Termasuk juga fitur untuk mempromosikan bisnis dari para pengguna aplikasi tersebut.

Baca Juga: Movintix menjaring peluang penjualan tiket pertunjukan

Dengan layanan ini, Dapurevent berharap mendapat timbal balik yang setimpal, yakni dari sisi pendapatan. Rupanya, start up ini memberlakukan sistem berbagi laba atau profit sharing dari setiap acara atau event yang didapat dari para mitra Dapurevent. "Metode ini disepakati antara pelaksana, EO dan semua mitra yang berkolaborasi," jelasnya kepada KONTAN.

Sayangnya, Ratna Dewi tidak memberi penjelasan soal porsi bagi keuntungan yang diterapkan dari bisnis tersebut. Berapa yang jadi jatah bagi Dapurevent dan berapa bagian mitra bisnis.

Baca Juga: Berkat start up jasa perkawinan, tak perlu repot mengurus momen bersejarah

Ia hanya menjelaskan, setiap pemakai jasa EO dari Dapurevent akan mendapatkan satu tim yang terdiri dari tim teknis, pemasaran, serta event yang jumlahnya antara tiga orang sampai empat orang. Adapun jenis acara yang bisa ditangani mulai dari pernikahan, ulang tahun,  brand activation, hiburan dan lain sebagainya.

Lewat skema bisnis ini, Dapurevent rata-rata mendapatkan pesanan membuat acara antara tiga kali sampai empat kali per minggunya. Lantaran berbasis di Surabaya, Jawa Timur, kebanyakan acara berasal dari Surabaya dan daerah Jawa Timur lainnya. Tapi layanan ini juga sudah bisa dipakai hingga seluruh Indonesia dikarenakan mitra Dapurevent juga ada di sejumlah kota yang ada di Indonesia.

Agar kian optimal, Dapurevent akan ekspansi pasar lebih optimal ke luar Jawa Timur dan membikin aplikasi mobile pada tahun 2020.     

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×