kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.517.000   -14.000   -0,91%
  • USD/IDR 15.999   -70,00   -0,44%
  • IDX 7.325   -69,45   -0,94%
  • KOMPAS100 1.108   -12,29   -1,10%
  • LQ45 866   -9,18   -1,05%
  • ISSI 225   -1,80   -0,79%
  • IDX30 443   -4,72   -1,05%
  • IDXHIDIV20 533   -5,21   -0,97%
  • IDX80 126   -1,29   -1,01%
  • IDXV30 131   -0,17   -0,13%
  • IDXQ30 147   -1,21   -0,81%

Menjaring Untung dari Mahalnya Harga Hunian


Sabtu, 14 Desember 2024 / 09:00 WIB
Menjaring Untung dari Mahalnya Harga Hunian
Kamar Rukita twin cube


Reporter: Vendy Yhulia Susanto | Editor: Markus Sumartomjon

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Usaha sewa rumah atau properti hunian masih menjanjikan hingga kini. Inilah yang membuat masih banyak orang yang menyewakan propertinya. Kondisi inipun membuat aplikasi penyedia layanan sewa properti tetap eksis. Salah satunya adalah Rukita.

Apalagi, Chief Executive Officer (CEO) Rukita Sabrina Soewatdy melihat, tingkat kepemilikan rumah makin menurun akibat lonjakan harga properti yang melampaui pertumbuhan pendapatan. Hasil jejak survei Rukita tahun ini menunjukkan, kondisi tersebut membuat generasi muda lebih memilih menyewa rumah.

Tambah lagi, data Real Estate Indonesia (REI) menyebutkan, 40% pengajuan KPR ditolak akibat jejak utang yang sebagian besar akibat pinjaman online.

Kondisi tersebut menjadi peluang bagi Rukita untuk bisa semakin mengembangkan usahanya. Maka itu, mereka terus berupaya menyediakan ekosistem hunian sewa yang memberikan kenyamanan, layanan, dan akses mudah ke lokasi strategis di perkotaan.

"Banyak generasi muda terpaksa tinggal jauh dari pusat kota untuk menyesuaikan anggaran mereka. Ini tidak hanya menyita waktu, tetapi juga berdampak pada kesehatan fisik dan mental,” ujar Sabrina, Rabu (4/12).

Baca Juga: Mencari peluang dari juragan kos-kosan

Pergeseran tren hunian di kalangan generasi muda Indonesia juga tercermin dari data penghuni di Rukita. Pengguna aplikasi Rukita, 55% berasal dari gen Z dengan usia 27 tahun ke bawah. Sedangkan sisanya adalah dari kalangan milenial usia 28 tahun ke atas. Sedangkan dari total pengguna, sekitar 15% merupakan pasangan suami istri.

Tak heran, sebagian besar penyewa hunian di Rukita adalah untuk jangka relatif panjang. Rata-rata sewa selama 12 bulan. Adapun tarif sewa hunian yang banyak peminatnya adalah sebesar Rp 4 juta per bulan.

Saat ini, Rukita menyediakan beberapa layanan hunian. Seperti student housing. Ini adalah hunian dekat kampus yang dirancang khusus untuk memberikan kenyamanan, privasi, dan lingkungan yang mendukung  mahasiswa selama kuliah.

Kemudian, ada co living. Ini adalah solusi hunian untuk para profesional muda, dengan fasilitas eksklusif dan layanan hospitality yang lengkap. Berikutnya, apartemen yang yang dilengkapi layanan full service.

Nah, rencananya, mulai tahun depan, Rukita akan menyediakan hunian sewa rumah tapak. Sayang, Sabrina belum mau memerinci, lokasi hunian sewa ini.

Yang jelas, dengan rencana bisnis tersebut, Sabrina berharap, laju bisnis Rukia terus positif. Usaha yang berdiri sejak 2019 lalu ini sudah  bermitra dengan  1.300 pemilik properti. Lokasi properti ini tersebar di 21 kota besar di Indonesia.

Dengan jumlah properti tersebut, saban tahun, Sabrina membeberkan, Rukita sanggup menjaring 50.000 orang yang melakukan sewa properti milik mitra dari startup ini.

Selanjutnya: Perjalanan Romulus Sutanto Memimpin SRCIS, Dorong Kemajuan UMKM Toko Kelontong

Menarik Dibaca: Diabetes di Usia Muda, Berikut 9 Ciri-Cirinya yang Harus Anda Waspadai

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×