kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Menjelang Imlek, pedagang baju cheongsam sumringah


Jumat, 06 Februari 2015 / 14:24 WIB
Menjelang Imlek, pedagang baju cheongsam sumringah
ILUSTRASI. Klasemen Akhir 2023 PMSL SEA Fall, ini Daftar Tim Indonesia yang Lolos Grand Final


Reporter: Tri Sulistiowati | Editor: Rizki Caturini

Tahun baru China atau Imlek rupanya membawa hoki bagi para pedagang baju cheongsam anak. Mereka mulai kebanjiran permintaan baju anak bergaya China dengan dominasi warna merah dan emas.

Salah satu pemain yang kebanjiran order adalah Reqidz Shops di Bekasi. Usaha besutan Tisha Paramita ini sudah mulai menerima permintaan baju Imlek sejak bulan Desember 2014 lalu. Perempuan yang lebih akrab disapa Tisha ini bilang, puncak permintaan biasanya terjadi pada pertengahan Januari. "Biasanya konsumen belanjanya sampai seminggu sebelum perayaan Imlek," katanya pada KONTAN.

Menurut Tisha, tren baju Imlek tahun ini adalah yang bergaya hanbok dan gaun. Asal tahu saja, Tisha sudah membuka usaha pakaian khusus anak ini sejak tahun 2011 lalu. Untuk Imlek tahun ini, Tisha memprediksi total penjualan baju cheongsam miliknya bakal naik sekitar 50% dari tahun lalu.

Alasannya, koleksi baju miliknya mulai bertambah dari empat model menjadi delapan model baju. Imlek tahun lalu, dia mengantongi omzet sekitar Rp 14 juta dengan keuntungan bersih sekitar 30% dari omzet.

Harga baju cheongsam anak yang dia tawarkan dibanderol mulai Rp 200.000-Rp 285.000 per piece. Tisha banyak menggunakan media digital untuk memasarkan koleksinya. "Tidak ribet dan saya tidak perlu membayar sewa toko," jelasnya.

Lewat dunia online, ia berhasil menjangkau konsumen dari Sabang hingga Marauke. "Tetapi, khusus Imlek, kebanyakan konsumen berasal dari wilayah Jabodetabek," jelasnya.

Agar tidak kalah bersaing dengan pemain lainnya, Tisha sengaja mengambil seluruh koleksi baju cheongsamnya dari Hong Kong dan wilayah lainnya, karena harganya lebih terjangkau dan desainnya baju yang unik.

Pemain lainnya adalah Indah Kusuma Ningrum, pemilik Cherie Liberi. Perempuan yang tinggal di Tangerang ini sudah dua tahun membesut usaha fesyen khusus anak. Tahun baru China juga menjadi momen baik baginya karena kebanjiran permintaan.

Indah mengaku, banyak pelanggan sudah memesan baju bergaya China ini sejak awal Januari 2015. Kebanyakan konsumennya berada di luar Jawa seperti Kalimantan, Sumatra, dan Sulawesi. "Di sana belum banyak toko yang menyediakan baju cheongsam dengan ragam desain," katanya.

Indah membanderol harga baju cheongsam mulai Rp 40.000 untuk baju anak laki-laki hingga Rp 150.000 untuk gaun anak perempuan. Menurutnya, banyak
pelanggan mencari gaun untuk perayaan Imlek tahun ini.

Tidak jauh berbeda dengan pedagang lainnya, Indah juga mengimpor koleksi baju choengsom yang dijualnya. Untuk Imlek tahun ini, dia menargetkan omzet naik hingga 40% dari tahun lalu yang hanya sebesar Rp 5 juta.  "Kami banyak pasarkan lewat internet jadi jangkauan konsumennya lebih luas," ungkapnya.            n

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×