kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Menuai deras order jas sepatu hujan


Jumat, 06 April 2018 / 11:10 WIB
Menuai deras order jas sepatu hujan


Reporter: Tri Sulistiowati | Editor: Johana K.

KONTAN.CO.ID - Cuaca yang tak menentu seperti saat ini, menjadi satu kerepotan bagi pengendara sepeda motor. Hujan yang datang setiap saat menuntut mereka untuk menyiapkan perangkat pelindung terhadap air hujan. Selain jas hujan, kini jas sepatu hujan pun menjadi perlengkapan yang wajib disiapkan.

Maklum, mencuci dan mengeringkan sepatu tak semudah pakaian. Butuh waktu lebih dari sehari untuk mengeringkan sepatu jika tak ingin berbau apek. Tak hanya sepatu, sarung sepatu ini juga bisa melindungi celana tetap kering dan bersih, karena ketinggiannya bisa mencapai betis.

Permintaan jas sepatu hujan pun terus meningkat. Yusar Muhammad Riza, produsen jas sepatu hujan merek Cosh pun mengakuinya. "Apalagi saat memasuki musim hujan pada bulan Oktober hingga Februari, permintaan bisa naik hingga tiga kali lipat," ujar dia.

Pada bulan-bulan biasa, rata-rata total produksi Cosh mencapai 8.000 pasang cover sepatu anti air per bulan. Namun, tak membuat sendiri, Yusar kini memilih bermitra dengan beberapa produsen untuk memproduksi jas sepatu hujan ini.  

Ada dua jenis cover yang produksi Cosh. Yakni, edisi reguler dan premium. Yusar mengatakan, perbedaan kedua produk tersebut terletak pada jenis bahan baku yang digunakan.

Pada jas sepatu hujan premium, Yusar  menggunakan bahan berkualitas yang dia impor langsung dari luar negeri. Produk Cosh premium ini dia banderol mulai harga  Rp 35.000 sampai Rp 150.000 per pasang. Oh ya, selain jas sepatu hujan untuk dewasa, Cosh juga menyediakan produk untuk anak-anak.

Selama ini, Yusar tak menjual langsung produknya ke konsumen. Ia menggunakan jalur reseller sebagai kepanjangan tangannya. Menggunakan media online dan membuka kerjasama dengan reseller, konsumennya pun tersebar dari Sabang sampai Marauke.

Bahkan, produknya juga diminati konsumen mancanegara seperti Australia, Belanda, Thailand, Malaysia, Singapura, dan lainnya. Sayang, Yusar enggan membuka informasi soal omzet bulanannya. Laki-laki berusia 38 tahun ini memberikan garansi penggantian produk baru bila ada kerusakan saat diterima konsumen.

Sama seperti Yusar, Beti Bistiorini, penjual cover sepatu Belfashop.com menuai banyak pesanan saat musim hujan. Tepatnya, di di akhir sampai awal tahun, permintaan selalu tinggi. "Namun, pada bulan-bulan biasa, permintaan bisa mencapai puluhan pasang," katanya pada KONTAN, Rabu (21/3). Ia menjual sepatu hujan dengan harga Rp 32.000 per pasang.

Dengan berjualan online, Beti juga bisa menjangkau konsumen hampir di seluruh provinsi di Indonesia. Untuk menjaga kepuasan konsumen, dia memberikan jaminan penggantian barang baru bila cover sepatu cacat atau rusak saat diterima konsumen.         

Saat musim kemarau, produsen dan reseller  siapkan stok

Meski menjadi produk yang bersifat musiman, produsen jas sepatu hujan tak lantas menganggur saat musim kemarau. Nyatanya, permintaan produk ini terus mengalir sepanjang tahun.  

Bagi Yuzar Muhammad Riza, produsen Cosh , saat musim kemaru menjadi waktu untuk mempersiapkan  stok produk menjelang musim hujan. Selain itu, dia juga memanfaatkan waktu luangnya untuk edukasi pasar. Sebab, dia mendapati banyak pemilik toko yang baru merambah online tak mengenal jas sepatu hujan.  

Dia dibantu oleh para reseller, Yuzar mengedukasi pasarnya. Selain itu, bapak dua anak ini juga memanfaatkan media digital sebagai media promosi.

Namun, sejatinya, potensi produk musiman ini besar. Sebab, menurut Yuzar, jumlah market yang belum tergarap masih sangat banyak baik didalam atau luar negeri.

Namun, dia tidak menampik bila persaingan dengan produsan lain juga kian ketat.  Makin banyak bermunculan produsen dan pemain baru. Agar usahanya tetap langgeng, inovasi desain dan memunculkan jenis produk baru menjadi rahasianya.

Asal tahu saja, saat menciptakan desain jas sepatu hujan dulu, Yuzar terinspirasi dari pengalaman pribadi yang sering mendapati sepatunya basah dan berakhir rusak akibat terkena hujan.

Kini, untuk pengembangan produk, Cosh juga  memproduksi cover atau pelindung untuk tas.
Selain itu, dia berusaha untuk terus memberikan harga terjangkau. Hubungan baik dengan para reseller juga menjadi faktor penting dalam menjaga roda bisnis agar terus berputar.

Kendala yang sering Yuzar hadapi adalah jumlah produksi yang seringkali tak mengejar kebutuhan pasar. "Saat jumlah barang sedikit, permintaan tinggi atau sebaliknya. Untuk membuat keduanya jadi seimbang cukup susah," jelasnya.

Berbeda dengan Beti Bistiorini, penjual cover sepatu anti air asal Surabaya, Jawa Timur yang justru belum mendapati kendala dalam menjalankan usahanya. Dia memilih untuk mengambil produk dari produsen daripada membuat produk sendiri.

Beti juga menilai potensi usaha ini masih akan bagus ke depan. Sebab, setiap orang akan membutuhkan produk ini untuk melindungi sepatu dari hujan saat berkendara ataupun dijalan. "Jas hujan biasa itu tidak cukup untuk melindungi sepatu dan kaki dari air," katanya.

Sadar akan ketatnya persaingan, Beti memilih untuk menjaga kualitas barang yang dijualnya. Konsumen pun  dapat memilih dan melihat perbedaan produknya dengan lainnya.Lainnya, jas sepatu hujan ini mudah dibersihkan karena cukup disiram menggunakan air. Agar tidak bau, resleting dibuka dan sepatu diangin-anginkan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×