kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Menumpuk tebal cuan roti bun ala Han Han


Selasa, 04 Juli 2017 / 17:14 WIB
Menumpuk tebal cuan roti bun ala Han Han


Reporter: Nisa Dwiresya Putri | Editor: Havid Vebri

JAKARTA. Berbentuk setengah lingkaran dengan tekstur lembut dan empuk, itulah Roti Bun. Jenis roti ini biasa dijadikan sebagai bahan baku burger. Namun, kini roti bun tak berselip daging, tapi juga divariasikan dengan berbagai rasa selai dan topping.

Diminati di dalam negeri, pelaku usaha roti bun mulai bermunculan. Salah satunya Siti Amina yang mengusung merek Coffee Bun's Han Han. Merek roti bun ini didirikannya di Bekasi pada tahun 2015. Permintaan tinggi dari konsumen, hanya berselang bulan, Siti langsung menawarkan kemitraan.

Saat ini ada 30 gerai Coffee Bun's Han Han yang tersebar di berbagai daerah di Pulau Jawa. Namun dari jumlah itu, hanya 50% mitra yang aktif. Meski begitu, Siti kemitraan Coffee Bun's Han Han masih tersedia.

Ada dua paket kemitraan, yakni senilai Rp 10 juta dan Rp 15 juta. “Bedanya hanya pada kualitas alat dan bahan baku, namun fasilitas mitra sudah lengkap siap jual” jelas Siti. Fasilitasnya antara lain, oven, booth, loyang, media promosi, serta perlengkapan penyajian roti bun lainnya.

Mitra dengan investasi Rp 10 juta akan mendapatkan oven kecil tanpa freezer, dengan bahan baku awal sejumlah 120 porsi roti bun. Sementara itu, mitra dengan paket investasi Rp 15 juta mendapat oven berukuran besar dan freezer, dengan bahan baku awal sebanyak 240 porsi.

Di awal, mitra juga akan mendapat pelatihan yang diakukan di gerai mitra. “Tidak lama, training-nya hanya 2-3 jam, untuk pengembangan roti saja,” ujar Siti.

Setiap gerai Coffee Bun's Han Han menyediakan 14 varian rasa roti bun. Beberapa rasa yang menjadi andalan adalah tiramisu, butter, coklat dan keju. Setiap porsi dijual dengan harga Rp 6.000-Rp 8.000.

Coffee Bun's Han Han kebanyakan beroperasi pagi hari. Siti menargetkan, mitra dapat menjual 100 porsi roti bun setiap hari. Dengan laba bersih berkisar Rp 2.000-Rp 2.500 per porsi, mitra diharapkan dapat balik modal dalam dua hingga tiga bulan. “Memang sasaran kami untuk sarapan,” jelas Siti.

Sistem kemitraan ini tidak mengenal biaya royalti. Semua fasilitas menjadi milik mitra. Kerjasama antara gerai pusat dan mitra terus terjalin selama mitra pasok bahan baku dari pusat. “Paling kami hanya mengatur jarak antar gerai saat ada mitra yang ingin bergabung,” ucap Siti.

Meski ingin gaet banyak mitra, kini Siti masih fokus di Pulau Jawa. Saat ini paling jauh Coffee Bun's Han Han  menjangkau Jawa Timur. “Ada yang diluar pulau jawa, tetapi itu buka cabang produksi, sistem kemitraanya berbeda,” ujar dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×