kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Menusuk peluang kemitraan warung sate taichan


Jumat, 26 Januari 2018 / 12:30 WIB
Menusuk peluang kemitraan warung sate taichan


Reporter: Tri Sulistiowati | Editor: Johana K.

KONTAN.CO.ID - Sate Taichan rupanya masih digemari. Buktinya, para pemain baru kerap bermunculan. Salah satunya Sate Taichan Bang Raboy racikan Reeza Fachmi.

Menurut Reeza potensi usaha kuliner berbahan dasar daging ayam ini masih prospektif hingga lima tahun kedepan. Terutama di daerah yang belum banyak jualan sate tersebut.  

Ia sendiri baru membuka gerai pertama di kawasan Ciledug, Jakarta Selatan sekitar Agustus 2017. Mendapat respon baik dari konsumen, gerai pribadi bertambah satu di bilangan Meruya, Jakarta Barat.

Nah, untuk ekspansi berikutnya, pria yang akrab di sapa Raboy ini memutuskan membuka sistem kemitraan yang bakal dibuka mulai Februari nanti. Ia mengklaim sudah ada beberapa orang yang tertarik dengan program kemitraannya. "Sudah ada lima orang yang ada di kawasan Jabodetabek yang berunding saat ini," katanya pada KONTAN, akhir pekan lalu.

Sate Taichan Bang Raboy sendiri menyasar segmen menengah bawah dengan harga berkisar Rp 15.000 sampai Rp 25.000 per porsi. Selain taichan, ada  menu yang lain seperti chicken wing dan taichan krispi. .

Reeza mengklaim kelebihan produk itu terletak di bumbu sambal  yang lebih pedas dan juicy. Serta ukuran potongan daging ayam lebih besar.

Tertarik dengan usaha kuliner ini? Sate Taichan Bang Raboy menawarkan dua paket kemitraan. Yakni paket A dengan investasi Rp 20 juta. Fasilitas yang didapat adalah satu unit gerobak, tenda lipat, perlengkapan masak lengkap, bahan baku 1.000 tusuk sate taichan, pelatihan, branding, dan tambahan lainnya. Perlu dicatat, untuk paket ini mitra hanya bisa menjual satu menu saja yaitu sate taichan original.

Paket B dengan modal Rp 25 juta. Fasilitas yang didapat sama dengan paket A. Pembedanya adalah mitra dalam menjual seluruh menu dari gerai pusat. Untuk menjaga kualitas dan rasa,  mitra wajib membeli seluruh bahan baku utama dari pusat.

Bila mitra sanggup mengantongi omzet Rp 1,5 juta sampai Rp 2 juta per bulan, maka mitra cuma butuh waktu balik modal antara empat sampai enam bulan. Adapun margin laba usaha ini berkisar 40%-50%.

Lantaran masih baru, Reeza masih enggan memasang target perolehan mitra pada tahun ini. Ia memilih untuk bisa melayani dan membantu usaha mitra.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×