Reporter: Venny Suryanto | Editor: Markus Sumartomjon
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ada satu jenis tanaman kaktus yang hingga kini kerap menaik perhatian para penyuka tanaman, yaitu kaktus mini atau bisa juga disebut kaktus gymno. Yang menarik dari jenis kaktus bernama latin gymnocalycium ini adalah hasil dari budidayanya bisa laris manis diperjual belikan.
Faktor inilah yang membuat Nofrizal Akbar tertarik untuk membudidayakan sekaligus menjajakan tanaman ini. Kaktus mungil ini punya daya tarik tersendiri. Selain bentuk yang mini, gymno juga punya ragam bentuk dan warna yang menjadi daya tariknya.
Pria asal Surabaya ini mulai melirik budidaya kaktus mini sejak dua tahun terakhir. Ada beberapa jenis kaktus gymno yang dia budidayakan. Mulai dari mihanovichii, vatteri, spegazzinii, bruchii, pflanzii, saglionis, horstii, baldianum, damsii, cardenasium, dan ragonesei.
"Yang paling banyak peminatnya adalah jenis mihanovichii, karena variannya banyak sekali dan tanaman ini terkenal berwarna-warni," tuturnya.
Nah, kaktus gymno sudah bisa dijual mulai dari berukuran 2 cm. Harganya mulai dari Rp 100.000 hingga jutaan rupiah. Uniknya, konsumen terbanyak dari tanaman berduri ini adalah dari kaum adam. Termasuk dirinya yang juga hobi membudidayakan tanaman kaktus.
Untuk memasarkan produk, ia memakai media digital seperti Instagram dan Facebook. Langkah lain yang tidak kalah penting adalah bergabung dengan komunitas pecinta kaktus lantaran komunitas inilah yang sejatinya pasar sesungguhnya dari kaktus hias tersebut.
Maklum Nofrizal pernah menjajakan gymno ini di marketplace, hasilnya tidak begitu menggembirakan bila dibandingkan dengan jualan di medsos dan komunitas. Makanya, ia pun bakal terus mempertahankan cara pemasaran di atas.
Saat ada pesanan datang, ia menyediakan beberapa layanan jasa pengiriman logistik ke konsumen. Ada JNE atau J&T. Bisa juga memakai Gosend kalau lokasinya tidak terlalu jauh.
Sayang, Nofrizal tidak memperinci omzet yang didapat dari bisnis kaktus mini tersebut termasuk juga target pada tahun ini.
Sedangkan, pemain lainnya adalah Elfira Arisanti. Berbeda dengan Norfrizal, perempuan asal Situbondo Jawa Timur ini hanya berperan sebagai penjual kaktus gymno saja. Sayang, ia tidak merinci pasar yang sudah dia tangani. Untuk budidaya sendiri ia mengaku baru menjalankan pada beberapa jenis kaktus hias saja, seperti cereus, mammillaria dan koboi.
Salah satu penyebab dirinya masih enggan fokus di budidaya gymno karena peminat tanaman ini di wilayah Situbondo masih kurang. "Peminatnya memang masih sedikit," katanya kepada KONTAN.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News