kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.880.000   -4.000   -0,21%
  • USD/IDR 16.249   27,00   0,17%
  • IDX 6.907   9,75   0,14%
  • KOMPAS100 1.005   3,74   0,37%
  • LQ45 771   0,45   0,06%
  • ISSI 226   1,70   0,76%
  • IDX30 399   1,36   0,34%
  • IDXHIDIV20 462   0,88   0,19%
  • IDX80 113   0,40   0,36%
  • IDXV30 114   1,21   1,07%
  • IDXQ30 129   0,29   0,23%

Menusuk untung usaha camilan takoyaki


Rabu, 21 Januari 2015 / 15:04 WIB
Menusuk untung usaha camilan takoyaki
ILUSTRASI. Cedera tulang dan sendi dapat terjadi pada siapa saja, baik anak-anak, remaja, maupun orang dewasa


Reporter: Tri Sulistiowati | Editor: Rizki Caturini

Makanan Asia kini memang sedang populer, salah satunya adalah menu makanan Takoyaki. Camilan berbentuk bulat yang berisi aneka seafood ini makin banyak dijual di pinggir-pinggir jalan menggunakan booth. Tidak sedikit pengusaha takoyaki yang menawarkan kemitraan usaha. Salah satunya adalah Agnes Ismail lewat usaha Lucky Takoyaki. Dia menjalankan usaha ini di Bandung, Jawa Barat, sejak tahun 2010 lalu.

Selang setahun, Agnes mulai mengembangkan usaha dengan menawarkan kemitraan. Hingga kini, sudah ada 65 gerai milik mitra yang tersebar di beberapa wilayah seperti Sukabumi, Cirebon, dan Jakarta. Sedangkan, gerai pribadinya ada 13 yang seluruhnya berada di Bandung.

Lucky Takoyaki menawarkan tiga paket investasi kemitraan. Pertama, model booth dengan investasi Rp 3,5 juta. Fasilitas yang didapatkan mitra adalah satu unit booth, perlengkapan memasak, branding, pelatihan, bahan baku awal dan perlengkapan tambahan lainnya.

Kedua, model gerobak dorong dengan investasi Rp 7,5 juta. Ketiga, model gerobak sepeda seharga Rp 8,5 juta. Fasilitas yang didapatkan kedua paket ini sama yaitu bahan baku awal, perlengkapan masak, branding, pelatihan, seragam karyawan dan perlengkapan tambahan lainnya. Perbedaannya hanya pada model booth yang didapat mitra.

Lucky Takoyaki menawarkan lima varian rasa seperti gurita, keju, kepiting, dan daging sapi. Harga jual sekitar Rp 4.000 untuk dua takoyaki dan Rp 7.000 untuk empat takoyaki.

Mitra diprediksi bisa mengantongi omzet sekitar Rp 360.000 per hari atau berkisar Rp 10,8 juta saban bulan. Setelah dikurangi biaya operasional, keuntungan bersih yang didapatkan mitra sekitar 35% dari omzet. Sehingga waktu balik modal mitra sekitar tiga bulan sampai empat bulan. Dengan catatan, lokasi berjualan strategis.

Untuk menjaga kualitas produk, Agnes mewajibkan seluruh mitra membeli bahan baku dari pusat. “Harga bahan baku pasti lebih murah bila beli di pusat,” ujarnya.

Agnes mengklaim, penggunaan bahan baku yang selalu segar jadi keunggulan produk. Tahun ini, ia menargetkan bisa mengembangkan mitra ke Jawa Timur dan Jawa Tengah. Jika tertarik, cermati dulu tawarannya.   

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×