kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Menyantap gurih bisnis Pempek Cirebon


Selasa, 30 Mei 2017 / 16:11 WIB
Menyantap gurih bisnis Pempek Cirebon


Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Havid Vebri

JAKARTA. Pempek merupakan makanan khas Palembang yang sudah populer di lidah orang Indonesia. Kudapan yang terbuat dari bahan baku ikan dan sagu ini disukai semua kalangan, dari anak-anak hingga orang dewasa.

Lantaran pasarnya menjanjikan, banyak orang yang terjun ke usaha ini. Salah satunya adalah Irfan Darmawan yan mengusung brand Pempek Cirebon. Sesuai namanya, usaha pembek asal Cirebon ini berdiri sejak tiga tahun lalu. Baru sekitar setahun lalu Irfan resmi menawarkan kemitraan usaha.

Saat ini, Pempek Cirebon sudah memiliki enam gerai yang tersebar di Cirebon, Depok, dan Yogyakarta. Irfan menawarkan paket kemitraan dengan modal awal senilai Rp 5 juta. Mitra akan mendapat fasilitas lengkap, yang terdiri dari booth, standing banner, tabung gas 3 kilogram, kompor, boks plastik, perlengkapan masak, wadah penyimpanan dan saji. Selain itu, disediakan juga bahan baku pempek bulat, lenjer, telur, kulit, dan pempek kapal selam masing-masing 50 pieces, 4 liter kuah pempek, dan beragam bahan pelengkap pempek.

Kemitraan ini tidak menerapkan biaya royalty. Namun, mitra wajib membeli bahan baku ke pusat. Irfan membanderol harga pempek untuk mitra Rp 3.000 per biji. Mitra bisa menjual kembali pempek di harga Rp 4.000 sampai Rp 5.000. "Intinya  mitra bisa menentukan harga jual menyesuaikan kondisi pasar dan biaya operasional," ujar Irfan.

Irfan juga membolehkan mitra menggunakan merek dagang yang tidak harus sama dengan merek dagang milik pusat. "Branding nama dagang dan desain warna unit sesuasi selera mitra saja," kata Irfan.

Irfan mengklaim, dari gerai yang sudah berjalan, mitra bisa mendapatkan omzet Rp 500.000 hingga Rp 700.000 per minggu. Adapun laba bersihnya berkisar 40%-50% dari omzet. Dengan laba tersebut, Irfan memperkirakan mitra bisa mendapatkan modalnya kembali dalam satu hingga dua bulan. "Ada mitra yang sehari dapat langsung omzet Rp 500.000 biasanya dia jual di tempat ramai seperti event car free day," jelas Irfan.

Menurutnya, lokasi sangat menentukan perolehan omzet usaha. Semakin strategis lokasi, semakin terbuka peluang meraup omzet besar.

Selain pempek, Irfan juga juga menawarkan menu lain, yaitu tekwan. Namun, bila ingin menjual tekwan,  mitra perlu mengeluarkan biaya tambahan lagi diluar biaya investasi awal.

Irfan mengklaim, keunggulan pempek buatannya terletak pada bahan baku yang 100% terbuat dari ikan tenggiri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×