Reporter: Tri Adi | Editor: Tri Adi
Bagi Anda penggemar sosis, tahu enggak kalau sosis sebenarnya bukan makanan asli Indonesia. Sosis sebenarnya merupakan upaya kreatif dari orang-orang Sumaria (Irak) untuk mengawetkan daging pada 300 SM. Lalu sejak 500 SM sosis menyebar ke Eropa, terutama Jerman. Soalnya di negeri itu sosis menjadi salah satu makanan pokok.
Di negeri kita ini sosis juga cukup digemari. Mulai dari anak-anak hingga orang dewasa menyukai makanan satu ini. Maklumlah, selain karena rasanya memang nikmat, pilihan variasi rasanya juga beragam. Cara penyajiannya pun bisa dibakar atau digoreng. Nah, bagi gemar sosis bakar, kita ke Makassar, Sulawesi Selatan, yuk.
Tepatnya kita mau ke Jalan Abdullah Daeng Sirua No. 13, Tamamaung, Panakkukang. Di sana ada Sosis Bakar Jumbo 1345 yang dibesut oleh Suryani. Eh, ternyata Suryani juga menawarkan menu lain seperti hot dog dan nasi goreng. Rasanya? Sudah pasti enak. Buktinya, gerai Sosis Bakar Jumbo 1345 sudah mencapai 35 cabang yang tersebar di seluruh kabupaten di Sulawesi Selatan, Palu, Kendari dan Malang, Jawa Timur.
Mau ikut menikmati laba dari sosis bakar ini? Gampang, beli saja kemitraannya dari Suryani. Ada tiga paket kemitraan yang ditawarkan, yaitu paket senilai Rp 9,5 juta, Rp 11,5 juta dan Rp 15 juta. Yang paling penting, pusat tidak mengutip biaya royalti maupun franchise fee. Suryani hanya mewajibkan mitra membeli bahan baku sosis dan saus dari pusat. "Kami membuat racikan saus khusus yang rasanya sudah terbukti digemari masyarakat," ujar Ani.
Selain itu, mitra boleh menyesuaikan harga jual dengan ongkos kirim bahan baku. Tetapi untuk di wilayah Kota Makassar harganya harus mengikuti pusat. Suryani mengatakan, gerai Sosis Bakar 1345 bisa mengantongi omzet hingga Rp 600.000 per hari. Keuntungan bersih yang bisa dicapai sekitar 50% dari omzet bulanan. Dengan laba sebesar itu, mitra bisa balik modal dalam waktu sekitar empat bulan.
Nah, mau apalagi, segera hubungi Suryani di 0813-5599-5099. Tapi, sebelumnya kita santap dulu sosis bakarnya. Kalau perut masih terasa longgar boleh juga kita isi lagi dengan takoyaki.
Takoyaki, seperti sosis, lagi-lagi bukan makanan asli Indonesia. Sudah tahu dong kalau takoyaki berasal dari Jepang. Camilan khas Jepang ini berbentuk bulat-bulat yang dibuat dari adonan tepung dan diisi dengan seafood, ayam, bakso, dan telur puyuh.
Lantaran punya banyak penggemar, tawaran kemitraan takoyaki terus bermunculan. Salah satu pemain yang gencar menawarkan kemitraan adalah Aan Permana yang mengusung brand Takoyaki Ayumay di Perum Pondok Ungu Permai Sektor V Blok D15 No. 11 Bekasi.
Merintis usaha Desember 2015, Aan resmi menawarkan kemitraan pada bulan Februari 2016. Saat ini, Takoyaki Ayumay sudah memiliki lima cabang yang berlokasi di Jabotabek dan satu gerai di Bekasi milik pusat. "Bulan Maret ini akan membuka satu cabang lagi di Cikampek," ujarnya.
Dengan nilai investasi sebesar Rp 2,5 juta, mitra sudah bisa menjalankan usaha sendiri. Menu yang ditawarkan di antaranya takoyaki isi ayam, bakso, telur puyuh, sosis dan kornet. Namun pusat juga mempersilakan jika mitra mau menambah variasi menu. Kalau berminat membeli waralabanya, Aan bisa dihubungi di 0823 1009 0173.
Aan menargetkan, mitra bisa menjual 60 porsi per hari. Dalam tiap porsi berisi 5 bola takoyaki, dengan harga per porsinya Rp 5.000. Jika target tersebut tercapai, omzet per bulan rata-rata Rp 7,5 juta. Aan memperkirakan mitra bisa balik modal dalam satu bulan.
Menarik bukan waralaba yang KONTAN pilihkan pada akhir pekan ini. Semoga ini menjadi langkah awal kita untuk lebih maju dalam berwirausaha. Jadi ingat pesan Steve Job, Co-Founder Apple, yang mengatakan: “Hidupmu ada batasnya, jadi jangan sia-siakan hidupmu untuk terus hidup dari orang lain”. Salam.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
