kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   -2.000   -0,13%
  • USD/IDR 15.858   20,00   0,13%
  • IDX 7.303   107,83   1,50%
  • KOMPAS100 1.122   17,21   1,56%
  • LQ45 893   16,28   1,86%
  • ISSI 223   2,00   0,91%
  • IDX30 457   8,66   1,93%
  • IDXHIDIV20 551   11,40   2,11%
  • IDX80 129   1,83   1,44%
  • IDXV30 137   2,38   1,77%
  • IDXQ30 152   3,03   2,03%

Menyedot peluang jasa cuci karpet kilat


Kamis, 24 Oktober 2013 / 14:07 WIB
Menyedot peluang jasa cuci karpet kilat
ILUSTRASI. Stasiun pengumpul batu bara milik PT Kaltim Prima Coal (KPC) di Sangatta, Kalimantan Timur. KONTAN/Cheppy A. Muchlis


Reporter: Pratama Guitarra, Noor Muhammad Falih | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Usaha laundry terus menggeliat dalam beberapa tahun terakhir. Jasa ini dibutuhkan, lantaran kebanyakan masyarakat perkotaan tidak sempat mencuci sendiri. Potensi ini yang dilirik Budiman, sehingga terjun ke bisnis jasa binatu. Namun, ia mengambil pasar yang spesifik, yaitu khusus pencucian karpet.

Usaha yang dirintis sejak awal 2013 di Bogor Timur ini diberi nama Okey Wash. Budiman mengusung konsep laundry ekspres yang rampung dalam 24 jam. Ia menggunakan alat bernama carpet spinner, sehingga proses pencucian hingga kering bisa hanya dalam lima menit. "Sebenarnya waktunya hanya lima menit, tapi saya kasih tenggat waktu 24 jam, biar tidak kewalahan hadapi konsumen," bebernya.

Budiman mengklaim, alat   carpet spinner adalah buatannya sendiri, dan telah mendapat hak paten di Hak Kekayaan Indonesia (HAKI). Jadi, tidak ada kompetitor yang memiliki alat tersebut.

Tarif laundry karpet di Okey Wash bervariasi. Untuk paket reguler yang rampung dalam tiga hari dipatok mulai Rp 20.000 hingga Rp 10.000 per meter persegi (m2). Tarif itu tergantung ukuran atau luas karpet.

Selain itu, ada paket 24 jam, dengan tarif Rp 30.000 per m2. "Kami mengusung konsep 24 jam, karena biasanya kalau cuci karpet bisa sampai seminggu. Kami ingin tawarkan layanan yang beda," sebut Budiman.

Sejak Agustus tahun ini, Budiman menawarkan kerjasama kemitraan Okey Wash. Ia sudah menggaet delapan mitra di Bogor. Jadi, kini, total ada 10 gerai Okey Wash, termasuk dua gerai milik pusat.

Jika tertarik menggeluti usaha serupa, calon mitra harus menyiapkan investasi  Rp 98 juta. Investasi ini mencakup seluruh perlengkapan, seperti carpet spinner, biaya renovasi, perlengkapan gerai,  pelatihan dan penggunaan merek selama setahun.

Menurut hitung-hitungan Budiman, Okey Wash bisa mencuci 32 lembar karpet dalam sehari. Jadi, dalam sebulan, mitra bisa mengantongi omzet berkisar Rp 35 juta hingga Rp 40 juta. Bila, target laba bersih 35% tercapai, mitra bisa kembali modal dalam tujuh bulan.

Buka tiga gerai baru

Budiman bilang, tahun pertama mitra tidak dikenakan biaya royalti. Namun, tahun berikutnya dikutip biaya royalti 5% dari omzet.

Hingga akhir tahun ini, Okey Wash segera membuka tiga gerai milik mitra yang tersebar di Bandung, Cianjur dan Jakarta. "Bahkan ada juga yang berminat menjadi mitra di Samarinda," ujarnya.

Pengamat waralaba Khoerussalim Ikhsan bilang, sah-sah saja Okey Wash mengklaim belum memiliki komptitor sejenis. Namun,  pemilik usaha ini harus mewaspadai konsep bisnis ini bisa dengan mudah ditiru kompetitor.

Ia menilai, pangsa pasar yang dibidik Okey Wash sudah tepat, karena hanya menyediakan jasa cuci karpet. Artinya, konsumen akan datang dari kalangan korporasi atau institusi, seperti hotel dan masjid.

Lagi pula, setiap rumah juga bisanya punya karpet. "Jadi, itu bisa menjadi target pasar, meski porsinya sedikit dibandingkan korporasi," papar Khoerussalim.       

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×