kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Menyeruput kesegaran fulus dari Bubble Time


Sabtu, 24 November 2018 / 07:45 WIB
Menyeruput kesegaran fulus dari Bubble Time


Reporter: Tri Sulistiowati | Editor: Johana K.

KONTAN.CO.ID - Ada satu minuman yang masih bertahan di tengah gempuran aneka minuman segar sejenis. Yaitu minuman bubble yang menawarkan aneka rasa yang bisa membuat kalangan milenial masih ketagihan hingga kini.

Fenomena tersebut membuat usaha minuman bubble terus tumbuh. Fulus yang menjanjikan mendorong para pemain baru terus bermunculan. Salah satunya adalah Bubble Time asal Mojokerto, Jawa Timur.

Bisnis minuman racikan Evta Yulianto ini baru dibuka Mei 2018. Meski relatif baru, usaha tersebut diklaim mendapatkan respon positif dari konsumen dan membuat usaha tersebut terus berkembang. Saat ini sudah ada dua gerai Bubble Time milik pribadi yang beroperasi dan berada di Mojokerto.

Sekitar empat bulan lalu, Evta mulai membuka kerjasama kemitraan bisnis. Tujuannya adalah untuk mempercepat pembukaan gerai di dalam dan luar kota. Hasilnya adalah hingga kini sudah ada empat gerai milik mitra yang beroperasi dan semuanya masih di sekitar Mojokerto.

Perkembangan bisnis minuman tersebut tidak terlepas dari segmen yang ia sasar yakni menengah bawah. Maklum harga minuman Bubble Time berkisar Rp 7.000-Rp 8.000 per cup dengan 10 varian rasa. Ada taro, mangga atau chocho oreo. "Kami  juga menambahkan pilihan buah segar untuk topping bubble selain menyediakan bubble dan juga jeli," katanya.

Bila tertarik, Bubble Time menawarkan dua macam kemitraan. Pertama, investasi Rp 5,5 juta dengan fasilitas  yang didapat satu unit booth portable, bahan baku awal, branding, pelatihan, dan perlengkapan memasak.

Kedua, investasi Rp 8,5 juta. Fasilitas yang didapatkan sama dengan sebelumnya. Bedanya di model booth dibuat permanen menggunakan kayu jati belanda.

Perlu dicatat, semua mitra wajib mengambil bubuk bubble dari pusat. Tujuannya adalah untuk menjaga kualitas dan rasa yang sama di setiap gerai.

Berdasarkan perhitungan Evta, waktu balik modal yang dibutuhkan mitra sekitar tiga bulan. Dengan catatan dapat mencapai target penjualan  30 cup per hari. Setelah dikurangi biaya produksi dan operasional, margin usaha dari bisnis tersebut sekitar 35% dari omzet per bulan.

Dengan skema itu, Evta optimistis bisa menjaring mitra sebanyak 43 pebisnis sampai dengan tahun 2019 nanti lantaran paket investasi yang murah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×