kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,14   10,84   1.19%
  • EMAS1.343.000 -0,81%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Menyeruput laba dari bisnis es serut Ice Story


Selasa, 07 April 2015 / 12:12 WIB
Menyeruput laba dari bisnis es serut Ice Story


Reporter: Izzatul Mazidah | Editor: Hendra Gunawan

TANGERANG. Es serut adalah salah satu sajian kuliner es yang populer di lidah orang Indonesia. Terbuat dari serutan es balok dan sirup aneka rasa, es serut digemari semua kalangan.

Salah stau pemainnya adalah Quinala yang mengusung brand Ice Story di Serpong, Tangerang. Untuk mengembangkan usahanya, usaha yang berdiri sejak tahun 2010 ini resmi menawarkan kemitraan awal tahun ini.

Wanita yang akrab disapa Nala ini mengaku, sudah memiliki tiga gerai milik pribadi dan 10 milik mitra.  "Tapi mitra saya sekarang baru terbatas kerabat dekat," katanya kepada KONTAN.

Nah, untuk mengembangkan usahanya, kini ia resmi menawarkan kemitraan ke masyarakat luas. Ice Story fokus membidik konsumen anak-anak, sehingga penyajiannya dibuat menarik, seperti berbentuk spidol dan lain-lain.

Konsumen juga bebas memilih rasa sesuai selera. "Total ada sembilan rasa pilihan," ujarnya.

Ia mengklaim, produknya  sangat aman dikonsumsi anak-anak karena memakai gula asli dan pewarna makanan yang aman.

Kemitraan ini menawarkan dua paket investasi. Yakni, paket mini senilai Rp 8 juta dan paket besar Rp 15 juta. Fasilitas yang didapat satu unit booth, mesin ice crusher, galon untuk flavour sweet, cetakan es, speaker, slick es, flavour aneka rasa buah dan susu berbentuk seperti spidol besar. "Bedanya untuk paket Rp 15 juta mesin es yang ada rodanya, sehingga mudah berpindah tempat," katanya.

Kerjasama ini tidak memungut royalty fee. Namun franchise fee pertahunnya dikenakan Rp 500.000. Franchise fee ini untuk memperpanjang masa kerjasama. "Jadi kontrak kerjasamanya hanya satu tahun dan harus diperpanjang," jelasnya.

Nala membanderol harga es serut mulai Rp 1.500 hingga Rp 2.500. Mitra ditargetkan bisa menjual minimal 190  porsi dengan target omzet sebesar Rp 12,3 juta per bulan.

Ada pun laba bersih yang didapat mitra mencapai Rp 8,2 juta per bulan. "Jadi mitra diperkirakan bisa balik modal dalam dua bulan," katanya.

Target itu bisa tercapai selama lokasi berjualan strategis. Nala menyarankan, mitra memilih tempat yang lokasinya ramai anak, seperti sekolah atau wahana kolam renang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×